Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Rabu, (11/9/2019) merupakan hari ke 40 kematian mendiang Uskup Keuskupan Timika, Mgr. John Philip Saklil, Pr . Dia meninggal mendadak pada Sabtu, (3/8/2019).
Pastor Domin Hodo, Ketua Unio Gereja Katolik Keuskupan Timika mengatakan, bertepatan dengan kematian 40 hari, pihak Keuskupan akan meluncurkan buku berjudul ‘Gereja dan Tragedi Kemanusiaan di Keuskupan Timika’ yang diangkat dari pernyataan sikap suara Uskup di media massa.
Kegiatan tersebut akan dilaksanakan di aula kantor Keuskupan Timika.
Selain itu, kata Hodo, pihaknya juga telah merilis album kenangan mendiang Uskup John dalam bentuk DVD dan audio. Lagu-lagu tersebut diciptakan dan dinyanyikan oleh Alm. John Saklil.
“Keuskupan Timika akan maknai kematian Uskup Timika dengan peluncuran buku. Buku ini saya buat sejak 2015 waktu masih dosen di STFT Fajar Timur dan saya sendiri juga mengedit,” ujarnya kepada Jubi melalui hubungan seluler, Selasa, [10/9/2019].
Dalam buku itu, lanjutnya, sekapur sirih ditulis oleh Prof. Dr. Franz Magnis Suseno, SJ. Romo Frans adalah seorang rohaniawan Katolik dan budayawan Indonesia. Ia juga menjabat Direktur Program Pasca Sarjana Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara.Sementara untuk epilog ditulis oleh Alm. Pastor Neles Kebadabi Tebai.
Administrator Diosesan Keuskupan Timika, Pater Mathen E. Kuayo, Pr mengatakan, khusus untuk lagu-lagu pihaknya telah mencetak 3.000 keping DVD.
Menurut dia, melalui berbagai pertemuan dan pertimbangan pihaknya memutuskan momentum tersebut untuk meluncurkan buku dan lagu.
“Nanti yang jadi pembicara adalah penanggungjawab lembaga kemanusian Honai Center, Basil Triharyanto. Padahal kami harap Pater Amandus Rahadat tapi karena dia sibuk. Juga kami harap Markus Haluk dan Pater John Jonga tapi tidak datang karena kesibukan,” ujarnya. (*)
Editor: Syam Terrajana