Mahasiswa Ambon diculik usai demontrasi minta pembebasan pengambil paksa jenazah Covid-19

Papua, Penculikan
Ilustrasi, pixabay.com

Papua No.1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi – Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam, Muhammad Syahrul Wadjo diambil paksa sejumlah orang tak dikenal ketika bersama rekan-rekannya berada di Sekretariat Komisariat Ekonomi Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon kawasan Desa Poka, Kecamatan Teluk Ambon, pada Rabu (2/9/2020) malam.

Read More

“Syahrul diculik oleh beberapa pria tidak dikenal berbadan kekar dan diseret ke mobil,” kata Kepala Bidang Humas Polda Maluku Kombes M. Roem Ohoirat di Ambon, Kamis (3/9/2020) kemarin.

Baca juga : Asrama mahasiswa Distrik Kembu di kota studi Jayapura terbakar 

Mahasiswa KKN bercocok tanam di Kampus Uswim 

Solidaritas mahasiswa YYP di Manokwari desak pemerintah hentikan militerisasi

Menurut Roem, Syahrul dibebaskan oleh para penculiknya di  kawasan bundaran patung pahlawan nasional, Johanis Leimena, di Poka, kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon.

“Dengan sejumlah luka memar di tubuhnya,” ujar  Roem menambahkan.

Roem memastikan tetap melindungi aktivis korban penculikan, termasuk keselamatan rekan-rekan lainnya, meskipun korban saat ini telah pulang ke rumahnya dan banyak kawan-kawannya juga yang mendampingi.

Polisi sudah meminta keterangan dari korban dan melakukan visum yang hasilnya akan disampaikan secara transparan. Berdasarkan keterangan Syahrul bahwa para pelaku menggunakan dua mobil saat menculik dan membawa senjata  tajam berupa parang.

Sejauh ini belum ada penjelasan resmi korban yang dijemput sejumlah orang tak dikenal itu. Korban sendiri telah dilepaskan oleh para penculik dan kembali ke Fakultas Ekonomi Unpatti sekitar pukul 08.00 WIT kemarin.

Aksi penculikan ini terjadi setelah demonstrasi di Kantor Gubernur Maluku. Aktivis HMI pun meminta aparat kepolisian untuk melakukan pengusutan dan mengungkap para pelaku serta motif kejahatan ini.

“Korban penculikan juga telah diambil keterangannya dan dia mengakui peristiwa ini diduga berkaitan dengan materi demonstrasi, namun mengenai siapa para pelaku, jumlah, serta waktu penculikan tidak diketahui korban,” katanya.

Syahrul merupakan salah satu orator aksi demonstrasi HMI Cabang Ambon di depan Kantor Gubernur Maluku pada Rabu (2/9/2020). Mereka mendesak pembebasan 13 orang terkait penganiayaan maupun penghadangan dan perampasan jenazah pasien Covid-19 “HK” di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Ambon pada 26 Juni 2020 lalu.

Sekretaris Daerah Maluku, Kasrul Selang, meminta Kapolda Irjen Baharudin Djafar mengungkap pelaku penculikan pengurus HMI Cabang Ambon tersebut. “Saya telah menemui Kapolda, selanjutnya meminta agar mengerahkan personel untuk mengungkapkan oknum pelaku yang menculik Syahrul,” kata Kasrul.

Menurut dia, pengungkapan kasus ini penting agar bisa diketahui siapa aktor intelektual maupun motif penculikan sehingga tidak berkembang isu yang menyesatkan di tengah masyarakat.

“Pastinya langkah pengungkapan ini ini juga dalam rangka menjaga stabilitas keamanan di Maluku di tengah pandemi Covid-19,” katanya. (*)

CNN indonesia

Editor : Edi Faisol

 

Related posts

Leave a Reply