Papua No. 1 News Portal | Jubi
Manokwari, Jubi – Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Provinsi Papua Barat nyatakan sikap dalam menjaga nyawa Orang Asli Papua (OAP) di wilayah kepala burung pulau Papua, dari ancaman pandemi virus Corona, melalui sosialisasi sebagai upaya penyadaran tentang kenyataan virus Corona.
Ketua LMA Papua Barat, Maurids Saiba, mengatakan kebiasaan berkumpul dan berinteraksi antar sesama orang Papua dalam kehidupan sehari-hari sangat berisiko ditengah situasi penyebaran virus Corona yang tak nampak tapi nyata merenggut nyawa manusia.
Dikatakan Saiba, melaksanakan instruksi Pemerintah tentang jaga jarak (social/physical distancing) hingga PSBB (pembatasan sosial berskala besar) akan bertolak belakang dengan budaya dan tradisi orang Papua.
Oleh karena itu, keterlibatan aktif lembaga adat, akan lebih kuat untuk memasyarakatkan instruksi pemerintah dalam menyelamatkan nyawa manusia termasuk OAP dari ancaman Corona.
“Kita mulai dari Manokwari, ibukota Provinsi, khususnya di kampung-kampung pinggiran kota. Kita sosialisasi tentang bahaya Corona dan cara pencegahan,” kata Saiba kepada wartawan di Manokwari, Selasa (7/4/2020).
Secara struktur kelembagaan, instruksi LMA Papua Barat, akan diteruskan oleh seluruh LMA kabupaten/kota dalam membantu Gugus Tugas masing-masing daerah dalam mensosialisasikan dampak dan pencegahan virus Corona, hingga ke tingkat tua-tua adat di kampung dan dusun.
“Kepada Tua-tua adat di kampung dan dusun, agar sementara waktu meniadakan pertemuan. Tua-tua adat, juga diwajibkan berperan aktif untuk memantau warganya, sehingga tidak berkumpul atau berinteraksi di lingkungan sendiri maupun dengan orang luar,” katanya.
Selain itu, langkah yang dilakukan, LMA Papua Barat saat ini dengan melakukan penyemprotan disinfektan, pembagian masker, dan menyediakan sarana pencuci tangan di tempat-tempat umum termasuk pusat perekonomian mama-mama asli Papua.
“Kita awali dengan penyemprotan disinfektan di rumah-rumah ibadah, asrama mahasiswa dan tempat mama-mama Papua berjualan,” katanya.
Secara teknis, kata Saiba, 500 masker dan 400 sarung tangan telah dibagikan kepada warga asli Papua di Manokwari yang melintas di jalan protokol hingga mama Papua yang berjualan pinang di pinggiran jalan.
“Kita juga ada sediakan sarana pencuci tangan di pasar, gereja dan tempat jualan pinang mama Papua di depan pelabuhan laut Manokwari,” katanya.
Terpisah, Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, mengajak seluruh lapisan masyarakat di Provinsi Papua Barat, agar bijak dalam melaksanakan himbauan Pemerintah selama status tanggap darurat Covid-19.
Mandacan juga berharap, agar masyarakatnya bijak dalam menggunakan media sosial sebagai sarana komunikasi yang positif dalam menyebar luaskan informasi yang membangun semangat bersama dalam mencegah Corona, bukan sebaliknya.
“Masyarakat harus bijak dalam menerima atau meneruskan informasi sehingga tidak menimbulkan kepanikan selama situasi tanggap darurat Covid-19 di Papua Barat, kata Mandacan dalam sebuah kesempatan belum lama ini. (*)
Editor: Edho Sinaga