Lindungi kapal barang, Jepang akan kirim kapal perang ke Timur Tengah

Papua
Ilustrasi, pixabay.com
Ilustrasi, pixabay.com

Operasi yang sudah direncanakan itu akan mencakup Teluk Oman, Laut Arab bagian utara, serta Teluk Aden, namun tidak di Selat Hormuz.

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Read More

Tokyo, Jubi – Jepang akan mengirimkan kapal perang dan pesawat patroli untuk melindungi kapal-kapal pengiriman barang negara itu di perairan Timur Tengah. Pengiriman terkait situasi kawasan itu yang masih belum stabil. Kawasan Timur Tengah merupkan sumber dari hampir 90 persen impor minyak Jepang.

Tercatat sebuah kapal perang pengangkut helikopter serta dua pesawat patroli P-3C akan diluncurkan untuk mengumpulkan informasi dengan tujuan menjamin keamanan perjalanan kapal Jepang melalui wilayah tersebut.

Baca juga : Kapal perang Kanada kembali lewati selat sensitif

Kapal perang Kanada kembali lewati selat sensitif

Usai kunjungan mendadak, kapal perang China tinggalkan Sydney

Jika ada kondisi darurat, perintah khusus akan dikeluarkan oleh Menteri Pertahanan Jepang untuk mengizinkan pasukan menggunakan senjata demi melindungi kapal yang berada dalam bahaya.

Situasi Timur Tengah, salah satunya dipicu oleh konflik antara Iran dengan Amerika Serikat (AS) yang meningkat sejak tahun lalu ketika Presiden Donald Trump menarik diri dari perjanjian nuklir internasional dengan Iran dan kembali menjatuhkan sanksi dagang sehingga Iran mengalami kesulitan ekonomi.

Pada Mei dan Juni lalu, terjadi beberapa penyerangan terhadap kapal dagang Internasional di kawasan perairan Timur Tengah, termasuk pada kapal tanker milik Jepang, Kokuka Courageous, yang mana AS menyalahkan Iran, sementara Iran membantahnya.

Jepang sebagai sekutu AS yang juga menjalin hubungan baik dengan Iran, memilih untuk meluncurkan operasi sendiri dibanding harus bergabung dengan misi perlindungan kapal pengirim yang dipimpin AS. Pekan lalu, Perdana Menteri Shinzo Abe membicarakan singkat rencananya mengirim pasukannya ke kawasan Teluk dengan Presiden Iran Hassan Rouhani.

Operasi yang sudah direncanakan itu akan mencakup Teluk Oman, Laut Arab bagian utara, serta Teluk Aden, namun tidak di Selat Hormuz.

“Pemerintah Jepang menargetkan untuk memulai operasi pasukan pengamanan pesawat patroli pada bulan depan, sedangkan kapal perangnya kemungkinan baru akan mulai pada Februari,” kata Kementerian Pertahanan.

Sementara itu, operasi pengamanan Eropa untuk menjamin keamanan pengiriman dengan kapal di wilayah Teluk  juga akan dilakukan bulan depan oleh Prancis. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply