Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Keinginan sejumlah kontingen untuk menggunakan tiga pemain profesional di cabang olahraga (cabor) futsal pada iven Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Provinsi Papua, Oktober mendatang, belum disetujui.
Sekretaris Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua, Kenius Kogoya, mengatakan perihal tersebut akan diputuskan oleh komite eksekutif (exco) dalam waktu dekat.
Dijelaskan Kenius, nantinya, Asprov PSSI Papua akan mendampingi Technical Delegate (TD) menemui exco untuk membahas perihal tersebut.
“Soal wacana di cabor futsal akan gunakan tiga pemain profesional dan dua pemain senior itu akan diputuskan oleh Exco. Nanti pengprov akan berangkat bersama TD untuk putuskan itu bersama Exco,” ujar Kenius kepada sejumlah wartawan olahraga di Jayapura termasuk awak Jubi, belum lama ini.
Menurut Kenius, pihaknya selaku tuan rumah berharap PON XX sebagai ajang pembinaan untuk pemain-pemain muda. Itu sebabnya, mereka sedikit keberatan dengan keinginan sejumlah kontingen untuk menggunakan pemain senior maupun profesional.
“Kami minta sebenarnya tidak perlu karena berkaitan dengan pembinaan. Ini sebenarnya yang senior tidak perlu dimasukkan dalam PON karena itu untuk pembinaan. Tapi ada permintaan seperti itu,” kata Kenius.
Baca juga: Technical Handbook PON XX Papua rampung
Sementara itu, Ketua Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah) PON XX, Suwarno, menegaskan sudah sepatutnya apa yang telah dirumuskan oleh masing-masing induk cabang olahraga diikuti oleh para kontingen. Pasalnya, dirinya tak ingin miskomunikasi terus berlanjut hingga saat pelaksanaan PON XX.
“Sebetulnya kalau kita berpegang pada hasil yang dipersyaratkan oleh masing-masing induk cabor yah tidak masalah. Saya melihat karena ini ada hubungannya dengan hasil ketentuan yang sudah dibuat oleh induk cabor yah harus dikembalikan pada induk cabor. Mestinya semua akan patuh. Contohnya seperti ditentukan batas umur bebas, hasil kualifikasi kan sudah ada. Kalau nanti ada perubahan lagi kan itu akan rancu karena pelatda provinsi lain sudah berjalan. Sehingga harus tetap mengikuti induk cabor, karena itu kewenangannya ada di induk cabor,” jelas Suwarno.
Rapat verifikasi teknis pelaksanaan pertandingan cabang olahraga bersama para Technical Delegate (TD) dari masing-masing cabang olahraga telah menuntaskan penyusunan Technical Handbook sebagai pedoman pelaksanaan penyelenggaraan pertandingan PON XX. Namun cabor futsal masih harus berkoordinasi menyelesaikan miskomunikasi yang terjadi, seperti kuota pemain yang ditetapkan. (*)
Editor: Dewi Wulandari