Kuota BBM di Manokwari tetap aman walau terjadi antrian panjang di SPBU

Papua
Wakil Gubernur Papua Barat, M.Lakotani, pada acara peresmian BBM satu harga di Manokwari. (Jubi/Hans Arnold Kapisa).

Papua No.1 News Portal | Jubi

Manokwari, Jubi – Unit Manager Communication, Relations & CSR MOR VIII PT Pertamina (Persero), Edi Mangun, mengatakan kuota bahan bakar minyak di Manokwari tetap terjaga meskipun terjadi penumpukan kendaraan yang mengantri di sejumlah SPBU.

Menurut Edi, indikator kelangkaan BBM bukan terlihat dari antrian kendaraan, namun adanya indikator positif lain yang menyebabkannya.

Read More

“Saya sebut indikator positif, karena antrian kendaraan di SPBU merupakan wajah sesungguhnya dari sedang pesatnya pembangunan di Provinsi Papua Barat, juga dampak dari terbukanya akses jalan trans Papua Barat yang menghubungkan ibukota Provinsi [Manokwari] dengan kabupaten sekitar,” kata Edi, Kamis (26/11/2020).

Sebelumnya, Wakil Gubernur Papua Barat Muhamad Lakotani, mengatakan bahwa Provinsi Papua Barat merupakan salah satu penyumbang energi minyak dan gas terbesar untuk Negara Indonesia, sehingga sudah saatnya kuota bahan bakar minyak untuk Papua Barat khususnya Manokwari dan Sorong ditambah.

Lakotani juga menyinggung tentang antrian panjang di sejumlah SPBU yang menciptakan kesemrawutan dan sangat berpotensi menggganggu aktivitas lalu lintas karena rawan kecelakaan.

“Di Jakarta antrian panjang karena banyaknya kendaraan, namun tidak ada antrian di SPBU. Sementara di Manokwari dan Sorong, antrian panjang mengakibatkan kemacetan hanya di sekitar SPBU. Jadi saya harap kuota BBM di Manokwari dan Sorong ditambah karena dua daerah ini merupakan penyangga BBM bagi kabupaten/kota lainnya,” ujar Lakotani.

Menjawab pernyataan wakil gubernur Papua Barat, Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asadirektur, mengatakan bahwa akan mempertimbangkan permintaan tersebut dalam sidang komite BPH Migas akhir tahun ini.

“Untuk nambah kuota BBM di Papua Barat [Manokwari dan Sorong], pak Gubernur Papua Barat dapat membuat surat kepada BPH Migas agar kami bahas dan pertimbangkan dalam sidang komite BPH Migas,” ujarnya saat meresmikan 15 titik BBM satu harga di Manokwari, Rabu lalu. (*)

Editor: Edho Sinaga

Related posts

Leave a Reply