Papua No. 1 News Portal | Jubi
Kulon Progo, Yogyakarta, Jubi – Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan membangun kawasan industri kecil dan menengah berbasis kerajinan tangan seluas 46 hektare di Desa Banguncipto, Kecamatan Sentolo.
Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo di Kulon Progo, mengatakan di Kecamatan Sentolo ada tanah seluas 46 hektare yang sudah dibebaskan pihak ketiga.
"Saran dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X bahwa pengembangan industri tidak harus pabrik, tetapi industri kerajinan tangan yang merupakan bagian dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Gunung Angpo Desa Banguncipto sudah dikuasai untuk industri," kata Hasto.
Ia mengatakan pelbagai kerajinan tangan, seperti cenderamata, jam, serat alam, dan kerajinan tangan lainnya akan dikembangkan di kawasan itu. Rencananya, dengan adanya bandara, Kecamatan Sentolo dirancang sebagai tempat istirahat atau rest area.
Pemikiran Gubernur DIY, katanya, kawasan industri 46 hektare yang siap digunakan sebagai industri kerajinan tangan bisa digunakan untuk rest area. Kemudian "outer ring road" yang meliputi Jalan Magelang-Godean-Dekso-Sentolo-langsung Bantul (Piyungan)-Prambanan diharapkan mampu mendukung percepatan kawasan industri kerajinan tangan itu.
"Arahan gubernur itu, Sentolo menjadi tempat strategis, salah satunya rest area, (tempat peristirahatan) " katanya.
Kemudian, lanjut Hasto, rest area di Kecamatan Temon tetap dikembangkan dengan menggandeng pihak ketiga bersama Kamar Dagang dan Industri.
"Kami akan bekerja sama dengan pihak ketiga. Hal ini untuk mengantisipasi keterbatasan anggaran yang dimiliki pemkab," katanya.(*)