Papua No.1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Junta militer Myanmar, Tatmadaw memecat puluhan menteri dan pejabat kabinet pemerintahan pemimpin de facto Aung San Suu Kyi sehari setelah melakukan kudeta, Selasa (2/2/2021). Stasiun televisi pemerintah melaporkan militer telah memecat 24 menteri dan wakil menteri kabinet Suu Kyi.
Sebagai gantinya, Tatmadaw juga telah menunjuk nama-nama baru untuk mengisi setidaknya 11 kursi menteri. Di antaranya mengisi jabatan menteri keuangan, menteri kesehatan, menteri informasi, menteri luar negeri, menteri perbatasan, dan menteri imigrasi perbatasan, dan menteri dalam negeri.
Baca juga : Presiden Mali menyatakan mundur dalam kudeta militer
Oposisi Sudan tolak kudeta militer pengulingan Presiden Omar al-Bashir
Peringatan kudeta militer Brazil ditentang
Myanmar terus menjadi sorotan dunia setelah Tatmadaw menahan Suu Kyi dan sejumlah pejabat pemerintahan sipil lain seperti Presiden Myanmar Win Myint dan sejumlah tokoh senior partai berkuasa, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pada Senin, (1/2/2021) dini hari kemarin.
Beberapa jam setelah penahanan pejabat, Tatmadaw mengumumkan status darurat militer selama satu tahun melalui stasiun televisi mereka, Myawaddy TV.
Dalam pengumuman itu, militer juga menyatakan kekuasaan pemerintah Myanmar telah diserahkan kepada Panglima Militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing. Kudeta berlangsung setelah militer dan pemerintah sipil Myanmar berselisih selama beberapa bulan terkait hasil pemilihan umum pada 8 November lalu.
Militer Myanmar menganggap Pemilu yang dimenangkan oleh Suu Kyi dan partainya, NLD, curang. Tatmadaw menuding ada setidaknya 8 juta pemilih palsu yang terdaftar dalam pemilu kemarin. Militer pun mendesak Komisi Pemilihan Umum Myanmar memberikan daftar pemilih akhir untuk memverifikasi jumlah suara.
Sebelum kudeta berlangsung, Tatmadaw mengancam akan bertindak jika tuntutan mereka tak dipenuhi. (*)
CNN Indonesia
Editor : Edi Faisol