Jayapura, Jubi – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) mengklaim rampas empat pucuk senjata dalam baku tembak tanggal 7 Maret 2019. Baku tembak ini dalam pemberitaan sebelumnya, disebutkan telah menewaskan tiga anggota TNI dan sepuluh anggota TPNPB.
Sebby Sambom, juru bicara TPNPB kepada Jubi mengatakan baku tembak itu terjadi sekitar pukul 12.30 waktu setempat di Kampung Windi, Distrik Derakma.
“Bukan di Distrik Mugi seperti yang disampaikan oleh TNI,“ kata Sebby, Minggu (10/3/2019).
Menurut Sebby, baku tembak ini terjadi setelah delapan anggota TNI dari Pos Distrik yang menuju kampung Windi bertemu dengan Amos Kogeya bersama istrinya. Delapan anggotaTNI tersebut kemudian menginterogasi Amos dan istrinya. Setelah menginterogasi Amos, anggota TNI ini membakar lima honai milik warga.
Baca Tiga prajurit TNI tewas usai diserang di Nduga, TPNPB: Honai warga dibakar TNI
Pembakaran honai ini menarik perhatian anggota TPNPB lalu mendatangi kampung tersebut. Saat sampai di kampung itu, delapan anggota TNI masih berada disana sehingga terjadi baku tembak.
Dalam baku tembak inilah lima anggota TNI tewas. Dalam pemberitaan sebelumnya, pihak TNI menyebutkan tiga anggota TNI yang tewas.
Lanjut Sebby, pasukan TPNPB juga merampas senjata milik anggota TNI.
Baku tembak terjadi lagi pada pukul 15.00 saat dua helikopter datang untuk mengevakuasi jenazah anggota TNI yang tewas.
Di pihak TPNPB menurut Sebby, tidak ada anggotanya yang tewas meskipun pihak TNI menyebutkan sepuluh anggota TPNPB tewas dan jenazahnya dibawa oleh anggota TPNPB yang melarikan diri setelah baku tembak.
Satu jenazah yang ditemukan tewas dalam baku tembak, selain tiga jenazah TNI menurut Sebby adalah seorang warga sipil bernama Amiri Nimiage yang berusia 52 tahun. Amiri sehari-harinya bekerja sebagai petani. Ia tinggal di Kampung Tirid, Distrik Iniknggal. Jenazah Amiri lalu dibakar oleh warga setempat pada pukul 16.25 sore.
“Jenazah Amiri ditemukan di sekitar Distrik Yigi. Tidak ada kaitannya dengan baku tembak yang terjadi. Jarak antara Distrik Yigi dan Distrik Derakma itu sangat jauh,“ ungkap Sebby. (*)