Papua No.1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Pemerintah Kabupaten Jayapura membutuhkan tenaga dan pikiran dari para pemuda untuk menggerakkan roda pembangunan. Mereka juga berkewajiban melanjutkan perjuangan para pendahulu melalui kerja nyata di masyarakat.
“Semangat Sumpah Pemuda harus tetap digelorakan dan diwujudkan melalui kegiatan positif serta bermanfaat bagi banyak orang. (Karena itu), pemuda harus menjaga persatuan dan kesatuan serta berkreasi dalam membangun daerah,” kata Bupati Mathius Awoitauw saat Deklarasi Presidium Putra-Putri Pejuang Pepera dan Pernyataan Sikap Komponen Merah Putih Papua Republik Indonesia, Rabu (28/10/2020).
Deklarasi dan pembacaan pernyataan sikap berlangsung di Helbhey Obhe Kampung Sereh, Distrik Sentani. Komandan Korem Jayapura Brigjend Izak Pangemanan, dan Kepala Polres Jayapura AKBP Viktor Mackbon turut menghadiri acara tersebut.
“Pepera (Penentuan Pendapat Rakyat 1969) harus dimaknai sebagai rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa, dan bukan karena logika (rekayasa) manusia. Melalui Pepera, Tuhan menginginkan masyarakat Papua terus bersama dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” kata Izak.
Ketua Presidium Putra-Putri Pejuang Pepera Papua Yanto Eluay mengatakan organisasi mereka terbentuk untuk menjaga dan mengawal hasil Pepera 1969. Karena itu, mereka ikut bertanggung jawab agar Papua tetap menjadi bagian dari NKRI.
“Semua persoalan di Tanah Papua harus diselesaikan dengan bijaksana dan damai. Kami akan bersinergi dengan seluruh komponen bangsa (untuk menyelesaikannya),” kata Eluay.
Perwakilan organisasi Barisan Merah Putih Yonas Missy meminta Presidium Putra-Putri Pejuang Pepera menyusun profil para pejuang Pepera Papua. “Ada 1.026 orang mengikuti Pepera. Para pejuangnya (tokoh Pepera) mesti dibuatkan profil (biografi) sebagai bagian dari catatan sejarah.” (*)
Editor: Aries Munandar