Korban meninggal akibat letusan gunung Semeru bertambah menjadi 43 orang

Erupsi gunung, Papua
Ilustrasi erupsi gunung, pixabay.com

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Lumajang, Jubi – Jumlah korban meninggal dunia akibat awan panas letusan gunung Semeru di Kabupaten Lumajang hingga Jumat, (10/12/2021) siang bertambah menjadi 43 orang. Letusan gunung Semeru yang terjadi pada 4 Desember lalu juga menyebabkan sebanyak 82 orang luka ringan.

“Selain itu juga terdata sebanyak 20 korban mengalami luka berat. Dan berdasarkan laporan masyarakat diperoleh keterangan sebanyak 12 orang dinyatakan hilang,” ujar  Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Surabaya, I Wayan Suyatna, Jum’at, (10/12/2021).

Baca juga : Gunung semeru meletus 27 orang masih hilang
Gunung Semeru meletus warga diminta evakuasi
Luncuran guguran lava pendakian gunung Semeru ditutup

Wayan memastikan pencarian masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan dibantu sejumlah pihak yang terlibat, di antaranya dari Kantor SAR Surabaya, Komando Distrik Militer (Kodim) 0821 Lumajang dan Kepolisian Resor (Polres) Lumajang.

Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, BPBD Kabupaten Lumajang, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Perhubungan Lumajang, Potensi SAR Jember dan Lumajang, serta sejumlah organisasi potensi SAR lainnya.

Menurut dia, pencarian korban letusan gunung Semeru yang dilakukan tim SAR gabungan terbagi dalam tiga unit pencarian. Unit SAR 1 melakukan pencarian di Dusun Curah Koboan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang.

Unit SAR 2 melakukan pencarian di daerah tambang pasir H Satuhan. Selain itu unit SAR 3 melakukan pencarian di Dusun Kebondeli dan Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang

“Pencarian dilakukan dengan peralatan ringan seperti cangkul, sekop dan juga dibantu dengan anjing pelacak Polda Jatim,” ucap Suyatna menjelaskan.

Suyatna tak memungkiri pencarian oleh tim SAR gabungan sering terkendala kondisi cuaca mendung yang menyebabkan puncak gunung Semeru tertutup awan tebal sehingga menyulitkan secara visual.

“Kalau cuaca mendung, upaya pencarian dihentikan sementara demi keselamatan semua personel,” katanya. (*)
Editor :  Edi Faisol

Leave a Reply