Kontes waria Pangkalpinang menuai kecaman

Kegiatan fashion show waria di Manuwari, (Jubi/Hans Arnold Kapisa)
Kegiatan fashion show di Manuwari, beberapa pesertanya waria, (Jubi/Hans Arnold Kapisa)

“Kegiatan itu tidak ada manfaatnya, pihak penyelenggara harusnya memahami kultur budaya yang ada di masyarakat,”

Papua No. 1 News Portal | Jubi,

Read More

Pangkalpinang, Jubi – Anggota DPRD Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rio Setiady mengecam kegiatan kontes waria yang diselenggarakan pada Minggu (30/6/2019) malam kemarin.

“Kontes waria yang diselenggarakan di salah satu kelurahan di Pangkalpinang tidak sesuai dengan adat, budaya, norma dan nilai sosial masyarakat setempat,” kata Sekretaris Komisi III DPRD Kota Pangkalpinang, Rio Setiady, Senin, (1/7/2019).

Berita terkait : LGBT, Menteri agama dan kejahatan tanpa korban

Waria bukan musuh, lihat mereka dari sisi manusia

Jurnalis di Papua mesti ramah gender

Menurut dia, kegiatan komunitas waria seperti itu dinilai cukup meresahkan dan berpotensi melanggar Perda Ketertiban Umum. “Yaitu perbuatan yang dapat meresahkan masyarakat,” kata Rio menambahkan.

Ia mengimbau masyarakat agar menjaga suasana kondusif di Kota Pangkalpinang dengan menghindari penyelenggaraan kegiatan yang dapat meresahkan masyarakat.

Menurut Rio acara seperti itu tidak ada manfaatnya, apalagi ditonton kalangan anak-anak yang dikhawatirkan mempengaruhi tumbuh kembang generasi penerus.

“Ini harus menjadi perhatian bersama, agar ke depan tidak ada lagi kegiatan sejenis dan masyarakat ikut menjaga kondusivitas situasi daerah itu yang selama ini sudah berjalan dengan baik,” ujar Rio menegaskan.

Ia menilai masih banyak kegiatan positif yang bisa diselenggarakan untuk Kota Pangkalpinang yang selama ini sebagai daerah berbasis adat dan budaya.

“Kegiatan itu tidak ada manfaatnya, pihak penyelenggara harusnya memahami kultur budaya yang ada di masyarakat, Kami berharap acara seperti ini tidak terulang,” katanya. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply