Blue Green Indonesia menyarankan pendakian gunung Rinjani kembali dibuka setelah kondisi kawasan konservasi tersebut pulih.
Papua No. 1 News Portal | Jubi
Mataram, Jubi – Komunitas pencinta alam dan lingkungan Blue Green Indonesia menyarankan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani sementara menyetop kegiatan pendakian Gunung Rinjani di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Blue Green Indonesia menyarankan pendakian gunung Rinjani kembali dibuka setelah kondisi kawasan konservasi tersebut pulih.
“Kondisi Gunung Rinjani sebenarnya belum bisa dikatakan pulih, karena jalur pendakian masih rusak parah akibat gempa bumi pada 2018 dan kebakaran hutan beberapa waktu lalu,” kata Ketua Umum Blue Green Indonesia, Dian Sandi Utama, Jumat, (1/11/2019).
Berita terkait :Kebakaran hutan gunung Rinjani meluas Kebakaran Rinjani, Dinkes Mataram imbau warga gunakan kacamata
Ratusan pendaki Rinjani berhasil dievakuasi
Saran yang disampaikan mengacu beberapa pertimbangan, termasuk kondisi jalur pendakian Rinjani yang masih memprihatinkan setelah beberapa kejadian bencana alam.
“Itulah sebabnya, kami meminta aktivitas pendakian dihentikan dulu sementara waktu,” kata Dian menambahkan.
Menurut dia, kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani semestinya masuk tahap pemulihan menjelang datangnya musim penghujan. Sedangkan saat ini hingga beberapa minggu ke depan dinilai waktu yang tepat untuk program pemulihan.
Blue Green Indonesia menilai kerusakan kawasan gunung akibat bencana alam membutuhkan waktu untuk pemulihan.
“Ingat juga, Gunung Rinjani itu kawasan konservasi. Jangan melihat dari sudut pandang sebagai objek wisata semata,” katanya.
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, Dedy Asriady menyatakan petugasnya bersama TNI-Polri dan pelaku wisata melakukan pendakian Gunung Rinjani sejak tanggal 1 hingga 4 November 2019. Pendakian itu untuk memastikan apakah jalur pendakian aman bagi pengunjung atau tidak.
“Pengecekan tersebut penting dilakukan untuk memastikan keamanan jalur pendakian menyusul kebakaran di kawasan hutan Taman Nasional Gunung Rinjani selama beberapa hari lalu,” kata Dedy.
Dedy mengatakan hasil survei jalur pendakian Gunung Rinjani akan dibahas dan dijadikan sebagai masukan dalam membuat keputusan bersama mengenai pembukaan kembali jalur pendakian.
Menurut dia, jika memungkinkan maka jalur pendakian akan dibuka pada Selasa (5/11/2019) mendatang. “Namun tetap terbatas hanya sampai di Pelawangan dan tidak boleh sampai ke Danau Segara Anak. Bisa juga sampai ke puncak gunung, tapi tidak boleh juga ke danau,” kata Dedy menjelaskan. (*)
Editor : Edi Faisol