Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Pejabat Kodam XVII/Cenderawasih menyayangkan tudingan penembakan yang terjadi di Distrik Nduga, Kabupaten Nduga yang belakangan ini ramai diberitakan oleh sejumlah media daring.
“Akhir-akhir ini ada media memberitakan tentang kejadian meninggalnya lima orang warga di Distrik Mbua, Kabupaten Nduga yang menyebutkan bahwa meninggalnya diakibatkan oleh penembakan yang dilakukan aparat TNI,” kata Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Eko Daryanto di Kota Jayapura, Papua, Sabtu (12/10/2019).
Eko membantah dengan tegas dan menyayangkan tudingan atau penyataan sepihak yang dilakukan dan diberitakan oleh media daring tersebut karena perlu adanya fakta-fakta dan data forensik maupun hasil otopsi korban.
“Jadi tudingan tersebut sangat tidak berdasar dan belum pasti kebenarannya,” katanya.
Jika ada berita dari media yang mengatakan bahwa telah terjadi pembunuhan ataupun penembakan yang dilakukan oleh aparat TNI, seharusnya dilakukan dilakukan verifikasi.
“Kami sangat menyayangkan tudingan dan pemberitaan salah satu media yang menyebutkan bahwa telah ditemukan lima jenazah yang dikubur di Distrik Iniye, Kabupaten Nduga. Jangan membuat berita yang faktanya belum dapat dipertanggung jawabkan dan Cenderung menuduh/mengkambinghitamkan aparat,” katanya.
Baca Lima jenazah ditemukan di Mbua, tiga diantaranya perempuan. Diduga ditembak oknum TNI
“Pemerintah atau negara Indonesia adalah negara hukum, kalau ada kejadian seperti itu kita tempuh lewat jalur hukum, jika memang ditemukan lima orang yang meninggal, kenapa tidak diotopsi dulu, dicari apa penyebab meninggalnya lima orang tersebut, bukan langsung membuat tudingan seolah-olah TNI yang melakukan penembakan atau pun pembunuhan,” katanya menegaskan.
Eko menyarankan kepada keluarga korban untuk melakukan otopsi kepada korban untuk didapatkan fakta yang benar tentang penyebab meninggalnya.
Mendorong kelompok atau perorangan yang mengaku pemerhati HAM dan keadilan serta keluarga korban untuk membuat laporan secara resmi kepada pihak kepolisian.
Langkah-langkah tersebut akan lebih terhormat dan elegan sehingga nantinya tidak menjadi isu-isu yang berdampak negatif di lingkungan masyarakat.
“Kita (TNI) akan mendukung sepenuhnya dan menghormati jika akan dilakukan langkah atau proses hukum dengan membentuk Tim Investigasi Gabungan (TNI/POLRI) di Distrik Iniye, Kabupaten Nduga,” katanya. (*)
Editor : Victor Mambor