Papua No. 1 News Portal | Jubi
Seoul, Jubi – Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah tiba di Rusia setelah menyeberangi perbatasan Rusia menggunakan kereta api, pada Rabu, (24/4/2019). Laporan media Rusia menyebutkan Kim Jong Un siap bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Kim tiba di stasiun Khasan di perbatasan Rusia dengan kereta api lapis baja. Ia disambut dengan bunga serta persembahan tradisional berupa roti dan garam.
Baca juga : Trump berencana ajak Kim Jong Un reuni tahun depan
Kim Jong Un undang Paus Francis kunjungi Pyongyang
Kim Jong Un mendadak panggil pulang 43 duta besar Korut
Dalam pertemuan pertamanya dengan pemimpin Rusia itu, Kim diperkirakan akan menggambarkan dirinya sebagai pemain kunci di dunia. Pada saat yang sama, ia juga mencari bantuan dari sekutu penting untuk melonggarkan tekanan terhadap negaranya.
Pertemuan Kim dan Putin akan dilangsungkan di kota pelabuhan Pasifik Rusia, Vladivostok, pada Kamis (25/4/2019). “Kebuntuan pembicaraan nuklir dengan AS akan menjadi agenda utama pertemuan kedua pemimpin tersebut,” kata Yuri Ushakov, penasihat di kantor kepresidenan Rusia, Kremlin.
Setelah tiba di stasiun perbatasan Khasan, Kim meninjau Wisma Persahabatan Rusia-Korea, yang berada di stasiun itu. Wisma tersebut dibangun menjelang kunjungan mendiang kakeknya, Kim Il Sung, pada 1986, lapor RIA. Kim Il Sung meninggal pada 1994.
Baca juga : Kim Jong-un kirim pesan perdamaian untuk Trump
Kim Jong-un uji coba senjata taktis baru
Kantor berita resmi Korea Utara KCNA sebelumnya pada Rabu melaporkan bahwa Kim berangkat menuju Rusia dengan didampingi oleh para pembantu utamanya, termasuk Menteri Luar Negeri Ri Yong Yo dan juru runding nuklir berpengalaman, Choe Son Hui.
Kim berusaha mendapatkan dukungan dari Moskow setelah pertemuan kedua yang dilakukannya dengan Presiden AS Donald Trump di Vietnam pada Februari berantakan. Kedua pemimpin berbeda pendapat soal tuntutan agar Pyongyang melucuti senjata nuklirnya dan agar Washington mencabut sanksi-sanksi terhadap Korut.
Stasiun penyiaran Jepang NHK melaporkan, dengan mengutip seorang pejabat tinggi Rusia, bahwa Putin kemungkinan akan mengajukan usul agar perundingan enam pihak soal perlucutan senjata Korut dimulai lagi, setelah terakhir kali digelar pada 2008. Keenam pihak itu adalah Amerika Serikat, China, Rusia, Jepang, Korea Utara dan Korea Selatan.
Editor : Edi Faisol