Papua No.1 News Portal | Jubi
Sentani, Jubi – Pandemi Covid-19 membuat kondisi keuangan daerah kembali defisit di Pemerintah Kabupaten Jayapura. Kesulitan keuangan sebelumnya mereka alami pada tahun lalu akibat dampak banjir bandang di Sentani.
“Selama dua tahun berturut-turut keuangan daerah mengalami penurunan (defisit). Biaya tidak terduga sudah banyak dipangkas, tetapi tidak mampu menghindari defisit anggaran,” kata Bupati Mathius Awoitauw, Jumat (30/10/2020).
Awoitauw mengatakan target pendapatan asli daerah (PAD) sekitar Rp176 miliar pada tahun ini, baru terealisasi sebesar 33,37% atau Rp59 miliar. Sejumlah anggaran pun dipangkas dan dialihkan untuk menanggulangi pandemi Covid-19 beserta dampaknya.
“Realokasi anggaran dan refocusing (pengalihan) program berdampak terhadap pencapaian PAD pada setiap OPD (organisasi perangkat daerah). Kita tidak bisa berharap banyak karena kabarnya, realokasi dan refocusing pada keuangan negara masih berlanjut pada tahun depan,” jelasnya.
Bupati Awoitauw mengaku Pemerintah Kabupaten Jayapura telah meminjam dana dari perbankan untuk menyiasati defisit anggaran. Mereka juga melakukan efisiensi pada sejumlah mata anggaran di APBD Perubahan maupun APBD tahun depan.
“Sejak awal pandemi Covid-19, kami telah mengarahkan masyarakat kembali mengelola potensi sumber daya alam setempat. Hanya itu yang bisa membantu kita dalam mengatasi masa-masa sulit seperti sekarang ini,” kata Awoitauw.
Sekretaris Daerah Kabupaten Jayapura Hanna Hikoyabi menambahkan proyek pembangunan sarana fisik banyak dikurangi pada tahun ini. Proyek yang berjalan hanya merampungkan pekerjaan yang belum selesai atau tertunda pada tahun lalu.
“Kondisi keuangan daerah terpuruk. (Karena itu), semua OPD diharuskan kembali mencari pemasukan (bagi PAD) melalui pajak dan retribusi,” kata Hikoyabi. (*)
Editor: Aries Munandar