Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Hingga berita ini diturunkan pada Rabu (21/8/2019) pukul 22.17 WP situasi di Kabupaten Fakfak, Papua Barat, mulai kondusif dan amuk massa yang berunjukrasa pada Rabu siang telah mereda. Sejumlah tiga warga terluka dalam amuk massa dan ketegangan antar kelompok massa pada Rabu, seorang diantaranya tengah dirawat di rumah sakit.
Meskipun amuk massa dan pertikaian tidak lagi terjadi pada Rabu malam, anggota Solidaritas Masyarakat Fak-Fak Peduli Mahasiswa Surabaya, Semarang, Malang, Nataniel Kaninggai menuturkan banyak warga Fakfak masih belum merasa bebas bepergian. Warga memilih berdiam di rumah, sementara aparat telah masih terlihat menguasai pusat kota Fakfak.
Pada Rabu pagi, para warga Fakfak berunjukrasa mengecam persekusi dan rasisme yang dialami para mahasiswa Papua di Surabaya. Unjukrasa sempat berlangsung dengan damai, dan massa sempat diterima Bupati Fakfak Moh Uswanas, yang berjanji akan membawa aspirasi para warga itu kepada Presiden Joko Widodo.
Akan tetapi, sebagian massa merusak dan membakar sejumlah kios di Pasar Sentral Thumburuni, Fakfak. Massa juga terpecah dan saling bersitegang di depan Kantor Dewan Adat Baham Matta, hingga akhirnya kantor itu terbakar.
Anggota Solidaritas Masyarakat Fak-Fak Peduli Mahasiswa Surabaya, Semarang, Malang, Nataniel Kaninggai menuturkan tiga orang warga terluka dalam rangkaian peristiwa pada Rabu. Seorang warga Yosep (30), tangan kanannya terluka. Korban lainnya, Patrisius (54) terluka dibagian kepala.
Seorang warga lainnya, Manarson (35) harus menjalani operasi dan hingga Rabu malam masih dirawat di rumah sakit akibat luka di perutnya. “Ketiga korban itu adalah korban yang dibawa ke rumah sakit, dan telah ditangani tim medis. Saya belum tahu apakah mereka diizinkan pulang atau harus dirawat lebih lanjut,” kata Kaninggai.
Kepala Kepolisian Resor Fakfak AKBP Deddy Foures Millewa pihaknya akan terus bersiaga untuk mengamankan Fakfak. “Kita tetap bersiaga untuk mengamankan situasi di Fakfak dan memberikan [rasa] aman dan nyaman bagi masyarakat,” kata Deddy.
Kantor Berita Antara melansir pernyataan Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah (Polda) Papua Barat AKBP Mathias Krey terkiat penambahan pasukan di Papua Barat. Krey menyatakan pihaknya telah menerima bantuan personel Brigade Mobil (Brimob) dari Polda Sulawesi Tenggara, Polda Sulawesi Utara, dan Polda Sulawesi Selatan.
“Polda Papua Barat sudah mendapat bantuan personil Brimob, dan saat ini sudah tiba. [Mereka] yang ditempatkan di Sorong sebanyak 400 personil, berasal dari Polda Sulawesi Utara dan Polda Sulawesi Selatan. Di Fakfak ditempatkan 100 orang brimob dari Polda Sulawesi Tengah,” kata Krey, Rabu. (*)
Editor: Aryo Wisanggeni G