Papua No. 1 News Portal | Jubi
Timika, Rabu – Kericuhan yang terjadi di Timika, ibukota Kabupaten Mimika, Papua, dalam unjukrasa ribuan warga Timika pada Rabu (21/8/2019) mulai mereka. Sejak pukul 15.00 WP, Jalan Yos Sudarso di Timika telah dibuka kembali, dan dapat dilintasi kendaaraan warga. Sekitar 300 pengunjukrasa masih bertahan di halaman Kantor Dewan Perwakilan Rakayt Daerah Mimika, diawasi polisi yang menjaga dari luar pagar.
Salah satu warga Timika, Onny Wiranda yang berkantor di Jalan Ahmad Yani, Timika menuturkan kericuhan yang sempat terjadi pada telah mereda pada Rabu sore. “Pukul 15.00 saya sudah berkendara melintas di Jalan Yos Sudarso, dan melewati Kantor DPRD Mimika. Sekitar 300 orang pengunjukrasa masih bertahan di sana, dalam kondisi tenang. Polisi berjaga di luar pagar. Semua dalam keadaan tenang,” kata Onny saat dihubungi Jubi melalui sambungan telepon di Timika, Rabu.
Onny membenarkan warga di Timika sempat panik pada Rabu pukul 13.00, karena menerima kabar unjukrasa di Timika ricuh. “Sejak pagi, kami sudah menerima anjuran kantor untuk meninggalkan lokasi kerja. Akan tetapi, banyak dari kami yang masih berkantor,” kata Onny saat dihubungi di Timika, Rabu sore.
Onny menuturkan ia sejak Rabu pagi telah mengetahui ribuan warga Timika berunjukrasa untuk mengecam persekusi dan rasisme yang dialami para mahasiswa Papua di Surabaya pada 16-17 Agustus 2019 lalu. Staf Monitoring dan Evaluasi Biro Pendidikan Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro itu juga mengetahui unjukrasa pada Rabu pagi berlangsung dengan damai.
Akan tetapi, unjukrasa menjadi ricuh setelah massa marah karena tidak bisa bertemu dengan Bupati Mimika Eltinus Omaleng dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Elminus Mom. Massa melempari gedung DPRD Mimika dengan batu, memecahkan beberapa kaca di sana.
Dikutip dari Kantor Berita Antara, massa yang marah melempari para pimpinan orasi, termasuk para anggota DPRD Mimika, Kepala Kepolisian Resor Mimika, dan Komandan Distrik Militer 1710 Mimika yang berdiri di hadapan massa. Pos satpam yang berada di pintu keluar halaman Kantor DPRD Mimika menjadi sasaran amuk massa.
Massa juga melempari anggota Brimob, Dalmas dan TNI dengan batu. Polisi yang berjaga melepas tembakan gas iar mata, membuat massa bubar dan berlarian. Massa yang panik akhirnya mengamuk, dan merusak sejumlah kendaraan operasional polisi dan tentara, dan mobil pemadam kebakaran Pemerintah Kabupaten Mimika
Sebagian massa berlari menuju pusat Kota Timika, dan sebagian lainnya berlari ke arah Jalan Cenderawasih, Timika. Dalam keadaan yang kacau itu, massa melempari Hotel Grand Mozza, merusak pos keamanan sejumlah kendaraan yang tengah parkir di halaman hotel berbintang empat tersebut. Mobil dan sepeda motor yang diparkir di depan kantor BNN Kabupaten Mimika juga tak luput dari amuk massa. Selain itu, dua unit alat berat yang tengah mengerjakan pelebaran Jalan Cenderawasih juga dibakar.
Onny menuturkan situasi semakin menegangkan pada tengah hari. “Pada pukul 13.00 WP, kantor memerintahkan semua karyawan untuk meninggalkan lokasi kerja. Kami sempat panik, mendengar Hotel Grand Mozza dilempari batu. Akan tetapi, ternyata kericuhan itu cepat mereda. Pukul 15.00 Jalan Yos Sudarso sudah bisa dilintasi kendaraan warga lagi,” kata Onny.
Kantor Berita Antara melansir pernyataan Kepala Kepolisian Resor Mimika, AKBP Agung Marlianto yang menyatakan pada Rabu sore aparat keamanan telah menguasai kembali situasi Timika. “Situasi dan kondisi Kota Timika kini sudah berangsur-angsur pulih kembali. Kami mengimbau warga yang masih berkumpul untuk segera membubarkan diri. Saat ini tidak boleh ada kerumunan massa. Anggota TNI dan Polri akan melakukan patroli dialogis ke semua titik konsentrasi massa agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” kata Agung.
Hingga berita ini diturunkan, belum diperoleh data tentang ada tidaknya korban dalam kericuhan Rabu siang. (*)
Editor: Aryo Wisanggeni G