Papua No.1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi — Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat Covid-19 varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 Omicron BA.2 yang disebut sebagai ‘Son of Omicron’ atau Omicron siluman. Temuan varian Covid-19 itu mencapai 363 kasus yang tersebar di 19 provinsi. Sedangkan varian Omicron telah menyebar di 32 provinsi Indonesia.
“Sebanyak 19 provinsi tersebut antara lain Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, dan Lampung,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, Kamis, (17/3/2022).
Baca juga : Jateng waspadai Covid-19 barian baru India
Waspada varian baru Covid-19 gencarkan vaksinasi
Varian Delta Covid-19 menyebar di Kaledonia baru pemerintah tetapkan pembatasan jam malam
Selain itu, Siti menyebut provinsi lain yang terjadi kasus omicron siluman itu terjadi di Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Gorontalo.
Siti mengakui tingkat penularan sub varian Omicron tersebut cukup tinggi. Namun demikian, ia mengatakan, varian BA.2 hingga kini belum terbukti menimbulkan dampak yang lebih berat dari varian-varian Omicron lainnya.
“Tentunya masih diperlukan banyak data untuk memastikan apakah betul semakin menurunkan efikasi daripada vaksin pada varian BA.2 ini,” kata Siti menjelaskan.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan mencatat penambahan kasus Omicron beserta seluruh variannya di Indonesia per 14 Maret meningkat menjadi 8.097 kasus. Bertambah 535 kasus dibandingkan laporan data sepekan sebelumnya. Lembaga itu juga mencatat, varian Delta paling banyak ditemukan dengan 8.494 kasus di Indonesia, disusul varian Omicron 8.097 kasus, kemudian varian Alfa dengan 83 kasus, dan varian Beta 22 kasus.
Seluruh kasus itu ditemukan melalui pemeriksaan Whole Genome Sequences (WGS) yang dilakukan terhadap total 21.148 spesimen. Adapun jumlah pemeriksaan WGS meningkat 581 spesimen dibandingkan pekan lalu. (*)
CNN Indonesia
Editor : Edi Faisol