Keluar dari lokasi pengungsian, guru di Beoga, Puncak tewas ditembak

Penembakan Papua
Foto ilustrasi. - IST

Papua No.1 News Portal | Jubi

Nabire, Jubi – Setelah sehari sebelumnya, seorang guru bernama Oktovianus Rayo (40) tewas ditembak oleh anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) di Beoga, Kabupaten Puncak, Jumat (9/4/2021) TPNPB menembak lagi seorang guru Guru Honorer di SMP Negeri 1 Beoga bernama Yonatan Rande.

Sumber Jubi di Beoga, kepada Jubi, Sabtu (10/4/2021) mengatakan pada tanggal 9 April 2021 sekitar pukul 17.00-18.00 waktu setempat saat Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Beoga Junedi Sulele dan adiknya guru honorer di SMP Negeri 1 Beoga Yonatan Rande berjalan dari lokasi pengungsian mereka untuk mengambil ijazah dan perlengkapan lain di rumah Junedi yang terletak di Kampung Ogolan.

Read More

Sementara informasi lain dari sumber lain Jubi di Beoga mengatakan Junaedi dan Yonatan ini hendak mengambil terpal dan keperluan lainnya untuk mengurus jenazah almarhum Oktovianus Rayo.

Kampung Ogolan ini terletak di antara Kampung Julogoma (lokasi Oktovianus Rayo ditembak) dengan Kampung Milawak, ibu kota distrik Beoga.

“Jadi Anggota TPNPB menembak mati Yonatan Rande di kampung Ogolan. Dan almarhum Oktovianus Rayo yang diduga mata-mata Tentara ditembak mati di kampung Julogoma,” ungkap sumber Jubi ini.

Lanjut sumber Jubi ini, sesampai di rumah Junaedi, keduanya ditemui oleh anggota TPNPB yang sudah mengikuti Junedi Sulele dan Yonatan Rande dan mengepung rumah Junaedi. TPNPB kemudian menutup pintu belakang dan depan lalu Yonatan Rande ditembak.

Sementara Junedi berhasil melarikan diri ke tempat pengungsian di ibu kota distrik Beoga. Juanedi sudah diamankan oleh teman-temannya di tempat pengungsian.

Belum diketahui secara pasti apa sebab Yonatan ditembak oleh TPNPB.

Setelah Yonatan Rande tertembak, menurut sumber Jubi ini, kontak senjata TNI dan POLRI dengan TPNPB di distrik Beoga Kabupaten Puncak masih terus terjadi.

Polisi membenarkan peristiwa penembakan Yonatan Rande ini. Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi, Kombes Pol M Iqbal Alqudussy mengatakan berdasarkan keterangan Kapolres Puncak, peristiwa itu terjadi pada pukul 16.45 waktu setempat.

“Korban sempat dibawa ke Puskesmas Distrik Beoga, namun nyawanya tidak dapat tertolong,” kata Kombespol Iqbal.

Kombespol Iqbal, mengutip keterangan Kapolres Puncak, menambahkan pelaku penembakan Yonatan ini adalah kelompok separatis bersenjata.

Menurut sumber Jubi di Beoga, hari ini (Sabtu) sekitar jam 12.05 siang waktu setempat pihak gereja dan beberapa tokoh masyarakat bernegosiasi dengan anggota TPNPB untuk mengijinkan kedua jenazah Oktovianus dan Yonatan dievakuasi. Negosiasi ini berhasil dan kedua jenazah sudah dievakuasi ke Timika menggunakan pesawat sipil. (*)

Related posts

Leave a Reply