Kekerasan di Sudan tewaskan 24 orang

Ilustrasi, pixabay.com
Ilustrasi, pixabay.com

Menurut pejabat penjaga perdamaian internasional pada Rabu, (1/1/2020) sejumlah pejabat senior yang berupaya meredakan kekerasan tiba.

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Read More

Khartoum, Jubi – Sedikitnya 24 orang tewas setelah kamp penampungan pengungsi di Darfur Barat,  Sudan diserang. Menurut pejabat penjaga perdamaian internasional pada Rabu, (1/1/2020) sejumlah pejabat senior yang berupaya meredakan kekerasan tiba.

“Krinding Camp, tepat di timur ibu kota negara bagian el-Geneina, diserbu pada 29 hingga 30 Desember, menyusul konflik kelompok etnik Arab dan Afrika,” kata juru bicara misi penjaga perdamaian gabungan PBB-Uni Afrika di Darfur, Ashraf Eissa.

Baca juga : Ini alasan Sudan tunda cabut subsidi BBM

Demonstran Sudan desak pembubaran partai yang pernah berkuasa

Pemimpin militer Sudan mengaku gagalkan sejumlah usaha kudeta

Menurut dia, masyarakat suku Arab mendatangi kamp IDP dan mulai melakukan penembakan, pembunuhan dan juga pembakaran.

“Mereka kemudian pergi ke rumah sakit serta mengancam staf rumah sakit dengan todongan senjata dan menghancurkan bank darah,” kata Asrhaf menambahkan.

Tak hanya itu, ketika seorang polisi Sudan berupaya ikut campur langsung ditembak dan tewas seketika.

Keberadaan mediator perdamaian di Darfur dan wilayah Sudan lainnya menjadi salah satu tantangan utama yang dihadapi militer dan otoritas sipil, yang berbagi kekuasaan, menyusul tergulingnya mantan presiden Omar al-Bashir pada April lalu.

Konflik meletus di Darfur pada 2003 setelah mayoritas kelompok non-Arab bangkit melawan Khartoum. Hingga 300 ribu orang tewas dan 2,5 juta orang mengungsi, termasuk lebih dari 180 ribu pengungsi di Darfur Barat.

Darfur Barat relatif tenang sejak 2010 meski ketegangan antara suku Masalit dan Arab sesekali kembali mencuat pada 2017, dengan pertempuran berskala lebih kecil, kata Eissa. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply