Papua No.1 News Portal | Jubi
London, Jubi – Institut Migrasi Nasional Meksiko (INM) pada Jumat, (18/3/2022) kemarin menyatakan telah menangguhkan sementara pelayanan di kota Tapachula di Chiapas. Langkah itu dilakukan setelah beberapa staf terluka dalam insiden kekerasan yang melibatkan para migran.
Tapachula merupakan sebuah kota di perbatasan dengan Guatemala, sebuah lokasi menjadi bentrokan sebelumnya antara pihak berwenang dan migran yang menunggu surat-surat untuk dapat dengan bebas melakukan perjalanan melalui negara itu.
Baca juga : Pandemi Covid-19 penangkapan migran perbatasan AS Meksiko turun
Balita Meksiko ditemukan di antara truk imigran usai dinyatakan hilang
Meksiko dan AS setujui rantai pasokan dan migrasi
INM mengatakan beberapa anggota stafnya terluka dalam peristiwa yang disebabkan oleh pemimpin gadungan di antara para migran.
“Beberapa fasilitas kami juga rusak, pelayanan dihentikan hingga pemberitahuan lebih lanjut karena keamanan properti dan stafnya tidak dapat dijamin,“ tulis pernytaan INM dikutip Antara dari Reuters
Tercatat setiap tahun terdapat ratusan ribu orang yang sebagian besar migran Amerika Tengah melarikan diri dari kekerasan dan kemiskinan tapi harus menunggu izin untuk menyeberangi Meksiko dan mencapai Amerika Serikat, atau menunggu tanggapan atas permintaan suaka mereka untuk tinggal di Meksiko. (*)
Editor : Edi Faisol