Kebijakan kontrol pangan di Venezuela, harga telur melebihi gaji sebulan

Penjual telur di Pasar Hamadi saat merapikan dagangannya. - Jubi/Ramah
Telur di Pasar Hamadi – Jubi/Ramah

Pemerintah sosialis Maduro sekarang berusaha untuk mengendalikan inflasi dalam menghadapi jatuhnya harga minyak mentah, kekurangan bahan bakar dan karantina nasional untuk mencegah penyebaran virus corona.

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Read More

Caracas, Jubi – Venezuela pada Kamis (30/4/2020) kemarin menerbitkan daftar kontrol baru atas 27 bahan makanan pokok untuk menetapkan harga telur,  daging, dan sosis yang berada di atas upah minimum bulanan. Daftar kontrol harga baru itu ditetapkan oleh Presiden Nicolas Maduro pada pekan ini di negara yang dilanda inflasi parah itu.

Langkah itu menandai kembalinya pengendalian ekonomi negara yang ketat, setelah Venezuela melonggar selama lebih dari setahun dalam menghadapi sanksi Amerika Serikat.

Baca juga : Penembakan terjadi saat Venezuela rusuh akibat krisis bahan pokok

Guatemala putuskan hubungan dengan Venezuela

Capres Argentina berjanji tingkatkan dialog dengan Venezuela

Pemerintah sosialis Maduro sekarang berusaha untuk mengendalikan inflasi dalam menghadapi jatuhnya harga minyak mentah, kekurangan bahan bakar dan karantina nasional untuk mencegah penyebaran virus corona.

Menurut sebuah dokumen yang diunggah oleh Menteri Perdagangan Eneida Laya di Twitter, produk-produk termasuk mentega dan susu bubuk akan dijual dengan harga lebih dari 400 ribu bolivar atau setara Rp33 ribu, upah minimum baru yang ditetapkan pemerintah pada Senin.

Dokumen tersebut mencantumkan harga dalam bolivar dan Petros, yakni suatu mata uang kripto (cryptocurrency) yang dikelola negara.

Perusahaan produsen makanan swasta dan kelompok industri telah memperingatkan bahwa pengaturan harga akan membuat terjadinya kembali kelangkaan barang-barang dasar yang melanda Venezuela selama bertahun-tahun, yang diperburuk dengan jatuhnya harga minyak mentah pada 2014.

Pasokan supermarket telah meningkat pada tahun itu sejak pemerintah melonggarkan kontrol harga. Namun, dengan inflasi sebesar 3.365 persen hingga Maret tahun ini, menurut Majelis Nasional yang diadakan kelompok oposisi, banyak barang dijual dengan harga di luar kemampuan sebagian besar warga Venezuela.

Harga-harga baru yang ditetapkan oleh pemerintah umumnya lebih rendah dari tingkat harga saat ini, tetapi tidak dalam jumlah yang signifikan. (*)
Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply