Papua No. 1 News Portal | Jubi ,
Jayapura, Jubi – Walikota Jayapura Benhur Tommy Mano (BTM) mengambil kebijakan pro lingkungan di wilayahnya. Dirinya menerapkan diet plastik dengan mengilangkan peredaran kantong plastik di tahun 2019, dan menggantikannya dengan tas rajut Noken, khas Papua.
Langkah ini diambil BTM akibat menumpuknya sampah plastik di Kota Jayapura yang menyebabkan banjir di beberapa wilayah.
"Sampah plastik ini sudah menjadi bumerang bagi Kota Jayapura, untuk itu tahun depan saya akan buat intruksi wali kota yang didalamnya melarang masyarakat menggunakan kantong plastik dalam berbelanja baik ke pasar maupun swalayan," kata Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano, Jumat (28/12/2018) di Jayapura.
Kata BTM, dirinya juga akan memerintahkan semua retail di Kota Jayapura untuk tidak lagi mendatangkan kantong plastik sebagai pembungkus belanjaan masyarakat.
"Biarlah masyarakat yang datang dengan membawa Noken untuk mengisi seluruh belanjaan ya baik itu di pasar maupun di swalayan. Ini untuk menghindari sampah plastik yang semakin hari semakin banyak kita jumpai di selokan-selokan ataupun kanal-kanal," ujarnya.
Intruksi ini menurutnya harus diikuti oleh seluruh retail yang ada di Kota Jayapura. BTM mengancam akan mencabut izin usaha atau menyegel tempat usaha jika melanggar instruksi tersebut.
"Ini saya lakukan juga untuk meningkatkan ekonomi mama-mama kita yang selama ini berjualan Noken. Kalau intruksi ini berjalan maka usaha dari mama-mama kita bisa laku," katanya.
BTM juga menyinggung salah satu wartawan yang pernah memuat berita tentang dirinya melarang mama-mama Papua berjualan Noken dengan motif bintang Kejora.
"Akibat berita tersebut saya sempat dilarang ke Kampus Uncen. Apa hak anda melarang saya ke kampus Uncen. Kampus itu berdiri diatas tanah saya, berani sekali kalian melarang saya masuk ke kampus Uncen," ujarnya.
Pada tahun 2016 lalu, Pemerintah Kota Jayapura menerapkan kantong plastik berbayar. Hal ini untuk menekan penggunaan kantong plastik di wilayah Kota Jayapura, namun pemberlakuan tersebut sama sekali tidak mengurangi angka penggunaan kantong plastik itu sendiri.
Iwan, salah seorang pemilik retail di wilayah Abepura mengatakan, kebijakan Pemerintah Kota Jayapura tersebut harus didukung oleh seluruh masyarakat yang mendiami wilayah tersebut.
"Kami sih tidak jadi masalah, cuma masyarakat juga harus paham dengan kebijakan Pemerintah tersebut. Misalnya, kami tidak menyediakan kantong plastik, apakah masyarakat mempunyai inisiatif untuk membawa Noken sendiri dari rumah atau tidak. Kalau tidak bagaimana? Masa kami memberikan barang dagangan kami tanpa ada alat pembungkus," katanya.
Untuk itu, kebijakan tersebut harus disosialisasikan keseluruh lapisan masyarakat sehingga pihaknya tidak disalahkan dikemudian hari. (*)