Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jakarta, Jubi – Ledakan dan kebakaran kilang minyak Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat menyebabkan tiga orang hilang dan 912 warga lain mengungsi. Tercatat 220 jiwa dievakuasi ke GOR Komplek Perum Pertamina Bumi Patra, 300 warga di Pendopo Kantor Bupati Indramayu, dan 392 jiwa di Gedung Islamic Center Indramayu.
“912 jiwa diungsikan setelah Kilang Minyak milik PT. Pertamina di Desa Balongan, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, Senin (29/3/2021).
Baca juga : Kebakaran landa kilang Pertamina Cilacap
Kebakaran 12 ruko di Dekai akibat kelalaian
Satu SPBU di Wamena terbakar, Pertamina jamin pasokan BBM tidak terganggu
Sedangkan korban jiwa yang berhasil dihimpun hingga pukul 08.00 WIB adalah 5 orang luka berat, 15 orang luka ringan dan 3 orang masih dalam pencarian.
Laporan dari Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, peristiwa terbakarnya tiga unit tank product premium 42 T 301 A/B/C itu berdampak pada lima desa, yakni Desa Balongan, Desa Sukareja, Desa Rawadalem, Desa Sukaurip dan Desa Tegalurung.
“BPBD Kabupaten Indramayu telah mendirikan tenda Satgas Penanganan Kebakaran dan memberikan bantuan logistik,” kata Raditya menambahkan.
BPBD Kabupaten Indramayu juga berkoordinasi dengan TNI/Polri dan Basarnas setempat guna melakukan evakuasi warga setempat serta para pekerja. Hingga saat ini, TRC BPBD Kabupaten Indramayu masih mendata di lokasi terbakarnya kilang minyak tersebut.
Kabidhumas Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Erdi A Chaniago mengatakan dua desa dikosongkan akibat kebakaran kilang miyak itu untuk mengantisipasi dampak insiden.
“Dari sejak awal, tadi malam kita melakukan pengamanan di TKP dan sekitar TKP,” kata Erdi.
Selain itu, ada pengamanan dan pengosongan wilayah dari masyarakat itu dilakukan hingga radius dua kilometer dari titik lokasi. Kilang minyak Balongan sendiri memiliki jarak sekitar 100 kilometer dari Bandung.
“Ini menyangkut adalah kebakaran kilang minyak yang tidak bisa diprediksi, apakah bisa dipadamkan dalam waktu cepat atau mungkin menyebar ke tempat lain,” kata Erdi menambahkan. (*)
Editor : Edi Faisol