Kawasan cagar alam Robong Holo segera dikosongkan

Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, saat diskusi dengan sejumlah tokoh adat - Jubi/Engel Wally
Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, saat diskusi dengan sejumlah tokoh adat – Jubi/Engel Wally

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Sentani, Jubi – Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, mengatakan kawasan cagar alam Robong Holo dari utara hingga selatan akan segera dikosongkan dari aktivitas apapun.

Read More

Hal ini dikatakan Awoitauw usai memimpin Rapat Koordinasi Penanganan Masa Transisi Darurat ke Pemulihan Bencana Alam Kabupaten Jayapura di aula lantai II Kantor Bupati Jayapura, Gunung Merah Sentani, Kamis (9/5/2019).

“Dari batas Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura hingga daerah Moi dan Depapre sampai ke Ravenirara, khusus kawasan cagar alam harus dikosongkan. Hal ini sudah kami diskusikan bersama tokoh-tokoh adat para ondofolo, tokoh masyarakat, gereja, serta TNI/Polri,” jelas Bupati Awoitauw.

Dikatakan, kawasan cagar alam setelah dikosongkan dari semua aktivitas manusia di atasnya, akan dibuatkan pagar hidup dengan penanaman vanilla dan pohon penyangga lainnya.

“Untuk vanilla, sudah dua tahun berjalan di berbagai tempat. Kita berharap agar diskusi dan koordinasi saat ini dapat diteruskan kepada masyarakat, karena masih ada pertemuan-pertemuan lagi yang akan dilakukan untuk mensosialisasikan rencana besar ini,” jelasnya.

Sementara itu, Ondofolo Kampung Sereh, Yanto Eluai, mengatakan sosialisasi sudah harus secepatnya dilakukan kepada masyarakat yang masih tinggal dan merambah di kawasan cagar alam.

Selain sebagai ondofolo, Yanto Eluay, juga sebagai Wakil Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Jayapura, mengaku akan melakukan revisi kembali Perda Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Kawasan Penyangga Cagar Alam Pegunungan Siklop.

“Sosilisasi harus dilakukan pihak pemerintah kepada seluruh masyarakat yang masih berada di kawasan cagar alam, untuk menghindari terjadinya konflik horisontal di tengah masyarakat itu sendiri. Sementara untuk perda yang sudah ada akan kami berikan penajaman dan bobot terhadap pengawasan dan pengelolaannya,” pungkas Yanto. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply