Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Situasi yang semakin kondusif di Papua dan Papua Barat seakan menjadi pembenaran bagi Kapolri Jendral Polisi Tito Karnavian karena telah mendatangkan 6.000 personel gabungan TNI/Polri ke Tanah Papua
Tito yang didampingi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Sentani, Kabupaten Jayapura mengatakan, selain mendatangkan ribuan personel gabungan ini, pihaknya juga akan berkantor sementara waktu di Papua hingga Sabtu (7/9/2019).
“Tugas aparat gabungan di Papua dan Papua Barat ini untuk memberikan rasa nyaman kepada masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya. Selain itu, aparat gabungan ini akan bertugas mengamankan objek-objek vital yang ada di dua provinsi ini,” katanya.
Ditanya soal ribuan personel gabungan ini, Tito menjelaskan jika pasukan yang ada memang untuk digunakan (pengamanan) bukan untuk disimpan. Apalagi kata dia tujuannya jelas untuk memberikan keamanan kepada rakyat yang merasa terancam.
“Ini sekaligus membuktikan bahwa Negara itu ada. Karena aksi rusuh yang terjadi beberapa waktu lalu dan sempat membuat kepercayaan publik terhadap efektitvitas keamanan berkurang,” ujarnya.
Tito pun mengakui, jika sejumlah fasilitas umum dan kantor serta tempat usaha dan pelayanan publik hancur dan hangus akibat amuk massa pada demonstrasi pekan lalu.
“Memang ada beberapa tempat (ada) kerusakan tapi secara umum situasi sudah kembali normal. Kita bangkitkan semangat dan kepercayaan publik bahwa keamanan dijamin oleh Negara. Situasi bisa kembali normal karena ada upaya yang cepat dikerjakan oleh Forkopimda baik itu di Papua maupun di Papua Barat,” katanya.
Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan hal yang sama. Kondusifitas menurutnya harus dijaga agar roda perekonomian di daerah Papua dan Papua Barat tetap tumbuh.
“Kondisi di Kota Jayapura aman dan kondusif. Saya memantau dengan Pak Kapolri, kota ini sudah aman dan kondusif, dan segera akan kita lakukan rehabilitasi khususnya di wilayah Kota Jayapura dan seluruh kegiatan perekonomian masyarakat bisa berjalan lancar,” ujarnya. (*)
Editor : Edho Sinaga