Kapolda Papua: Tak ada people power di sini

Kapolda Papua, Brigjen Pol. Rudolf Alberth Rodja saat memberikan keterangan kepada wartawan – Jubi/Roy Ratumakin.
Kapolda Papua, Brigjen Pol. Rudolf Alberth Rodja saat memberikan keterangan kepada wartawan – Jubi/Roy Ratumakin.

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) secara keseluruhan berjalan aman dan dan lancar baik itu untuk pemilihan Presiden dan Wakil Presiden maupun DPRD, DPRP, DPR RI, dan DPD RI.

Read More

Hal ini dikatakan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua, Brigjen Pol. Rudolf Alberth Rodja kepada wartawan, Minggu (19/5/2019) di rapat pleno terbuka rekapitulasi tingkat Provinsi Papua di Grand Abe Hotel.

“Secara umum untuk Papua, Pemilu baik itu legislatif maupun Pilpres berjalan dengan aman dan lancar, walaupun ada gejolak dibeberapa kabupaten namun hal tersebut dapat diselesaikan secara persasif,” kata Rodja.

Kapolda Rodja mengatakan pihaknya akan melihat situasi dan kondisi pasca Pemilu, sebelum menarik sejumlah pasukannya yang ditempatkan di beberapa kabupaten dan kota se Papua.

“Oh belum, aparat di beberapa daerah belum ditarik, kami masih melihat situasi dan perkembangan sampai penetapan pada tanggal 22 Mei 2019. Saya dan Panglima (Pangdam XVII/Cenderawasih) akan melihat situasi setelah penetapan. Kalau situasinya aman akan kami tarik, tetapi kalau belum maka belum ditarik,” ujarnya.

Kapolda Papua pun menampik soal isu people power yang mengakibatkan belum ditariknya sejumlah pasukan Polri dari sejumlah kabupaten dan kota di Papua.

“People Power tidak ada di Papua, Papua aman. Kami selalu memberlakukan semua wilayah di Papua sama, jadi tidak ada perbedaan mana daerah yang rawan dan mana yang tidak. TNI dan Polri telah bekerjasama dalam proses penetahapan mulai dari kampanye tertutup, kampanye terbuka, pencoblosan hingga proses rekapitulasi ditingkat Kabupaten dan provinsi, dan itu berjalan aman dan lancar,” katanya.

Sementara, soal peta kerawanan di Papua terkait dengan proses Pemilu yang sudah berjalan, Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI. Yosua Pandit Sembiring menyebutkan, yang sudah dikatakan Kapolda Papua sejalan dengan apa yang dilakukan TNI.

“Upaya keamanan di sini bahaya tidak? Tidak kan, apalagi? Situasi keamanan di Papua pada umumnya aman,” katanya.

Disinggung soal Kabupaten Nduga yang sempat terjadi kontak tembak sebelum Pemilu yang mengakibatkan tiga anggota TNI gugur, Kamis (7/3/2019), Pangdam Yosua mengatakan kontak tembak yang mengakibatkan anggotanya gugur adalah hal yang biasa.

“Namanya di sini (Papua) daerah operasi, meninggal hidup, biasa itu. Disini mereka (TPNPB) ada tidak?,” ujarnya.

Sekadar diketahui, hasil analisis Polri, kabupaten yang rawan konflik dalam Pemilu 2019 meliputi Halmahera Utara, Boven Digoel, Nduga, Puncak Jaya, Nabire, Waropen, Mamberamo Tengah, Sarmi dan Jayawijaya. (*)

 

Editor      : Edho Sinaga

Related posts

Leave a Reply