Kapal barang Israel diserang di perairan Teluk, insiden terulang kembali

papua, roket serangan
Ilustrasi, pixabay.com

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi – Kapal barang milik perusahaan Israel dilaporkan diserang di dekat lepas pantai Uni Emirat Arab (UEA), pada Selasa (13/4/2021) lalu. Insiden itu terjadi sekitar dua hari setelah insiden sabotase di fasilitas pengayaan uranium Natanz, Iran.

Read More

Dua sumber keamanan maritim menyatakan Kapal milik perusahaan Israel yang diserang itu bernama Hyperion Ray  yang mengangkut kendaraan. Kapal itu ditembak dengan rudal di dekat Pelabuhan Fujairah.

Baca juga :  Mossad tuduh Iran gunakan akun Medsos palsu untuk pikat warga Israel 

Iran bebaskan kapal tanker Korsel yang disita tahan sejak awal tahun lalu 

Ini balasan Israel usai Kapal Tanker MV Helios Ray diserang

Data perjalanan menunjukkan kapal Hyperion Ray berbendera Bahama itu memang dalam perjalanan menuju Pelabuhan Fujairah, UEA, setelah melego jangkar selama 48 jam di Pelabuhan Mina Al Ahmadi, Kuwait.

Reuters melansir dari stasiun televisi Israel, Channel 12, Kamis (15/4/2021) yang menyebutkan tak ada korban jiwa atau luka dalam peristiwa itu. Sedangkan Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menolak komentar ketika diminta konfirmasi terkait kejadian itu.

Kementerian Perhubungan Israel melalui juru bicara menyatakan tahu soal laporan peristiwa itu, tetapi mereka tidak memberikan konfirmasi. Sedangkan pengelola pelabuhan dan aparat keamanan maritim Uni Emirat Arab juga tidak memberikan pernyataan apapun.

Tercatat pada Maret lalu, kapal pengangkut peti kemas Helios Ray juga diserang di Teluk Oman. Pemilik kapal Helios Ray dan Hyperion Ray dilaporkan sama.

Iran menyatakan berjanji akan membalas Israel karena dituduh berada di balik sabotase fasilitas nuklir mereka pada akhir pekan lalu. Selepas insiden itu, Iran menyatakan akan menaikkan tingkat pengayaan uranium menjadi 60 persen.

Peringatan Iran membuat sejumlah pihak prihatin karena mereka mereka hanya sekitar selangkah lagi untuk membuat tingkat pengayaan uranium hingga 90 persen yang bisa dipakai untuk membuat senjata nuklir. (*)

CNN Indonesia

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply