Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Antrian penuh sesak terjadi di Kantor Pos Jayapura, Senin (2/9/2019), didominasi oleh para warga yang mengambil pensiun. BNI Cabang Jayapura juga kembali beroperasi dan melayani nasabahnya pada Senin. Layanan pos maupun perbankan sempat terhenti setelah amuk massa yang terjadi di Jayapura pada Kamis (29/8/2019).
Kepala Kantor Pos Cabang Jayapura, Alex Nitalessy menyatakan Kantor Pos Jayapura sudah mulai beroperasi secara terbatas sejak Sabtu (31/8/2019) lalu. Pada Senin, layanan bagi para pengguna jasa pos akan dilayani hingga pukul 16.00 WP.
Nitalessy menjelaskan, amuk massa pada Kamis pekan lalu merusak sejumlah fasilitas Kantor Pos Jayapura, dan menjarah sejumlah barang. Nitalessy menyatakan belum memiliki data lengkap nilai kerugian yang diderita PT Pos Indonesia akibat amuk massa di Kota Jayapura itu.
“Di ruang pembayaran pensiunan juga sempat terbakar, terkena rembetan api yang membakar kios di sebelah kantor. Akan tetapi, itu semua sudah teratasi sejak Sabtu. Kini layanan untuk pembayaran pensiun dan beberapa layanan lainnya sudah kita buka,” ujar Alex kepada Jubi, Senin ( 2/9/2019).
Menurutnya, pihaknya masih meliburkan beberapa kantor pos lain di Jayapura, seperti outlet di Kantor Wali Kota Jayapura dan Kantor Gubenur Papua. “Untuk outlet atau kantor cabang yang lain akan menyesuaikan waktu bukanya, jika kondisi sudah membaik,” katanya.
Setelah sempat beroperasi terbatas pada Sabtu, mulai Senin sebagian besar kantor cabang BNI di Jayapura juga kembali beroperasi normal. Layanan di kantor cabang BNI Dok 9 belum bisa pulih, karena masih terkendala aliran listrik, sehingga seluruh nasabah di sana dialihkan ke kantor cabang Dok 2.
“Hari ini kita normalkan kembali seluruh kantor cabang yang ada di Jayapura, cabang di Dok 9 akibat belum normalnya aliran listrik akibat kebakaran,” ujar Chief Executive Officer (CEO) BNI wilayah Papua, Setiawan Jahja Adie kepada Jubi.
Setiawan menyebut amuk massa pada Kamis pekan lalu merusak tiga kantor dan sembilan anjungan tunai mandiri (ATM) BNI di Jayapura. Meski demikian, Setiawan menegaskan BNI tidak mengalami kerugian finansial, karena seluruh aset tersebut telah diasuransikan. “Kami berkomitmen untuk segera memperbaiki dan mengganti beberapa ATM BNI yang rusak akibat kerusuhan kemaren,” ujarnya.(*)
Editor: Aryo Wisanggeni G