Kanada dan AS tak larang penerbangan Boeing 737 max 8

Salah satu pesawat Boeing 737, pixabay.com
Salah satu pesawat Boeing 737, pixabay.com

Jakarta, Jubi – Menteri Transportasi Kanada, Marc Garneau, menyatakan tidak berniat melarang penerbangan pesawat Boeing jenis 737 MAX 8. Meski negara itu siap “segera bertindak” untuk menangguhkan penerbangan jika informasi baru menunjukkan ada gangguan.

Sikap Kanada itu muncul pada saat banyak negara menghentikan sementara operasi pesawat Boeing pascakecelakaan di Ethiopia yang menewaskan 157 orang, hanya lima bulan setelah pesawat jenis yang sama jatuh di perairan Jawa, Indonesia.

Read More

Berita terkait : Pesawat Ethiopian Airlines jatuh

American Airlines tak tahu ada fitur AOA di Boeing 737

Garneau menuturkan Kanada tidak menerima informasi baru apa pun mengenai kecelakaan Ethiopia yang akan membuatnya memberlakukan larangan penerbangan Boeing 737 MAX 8. Namun, pihaknya sedang mempertimbangkan semua pilihan.

“Jika kami menerima informasi atau penjelasan yang mengindikasikan adanya gangguan.. tentunya kami akan segera bertindak,” kata Garneau kepada awak media di Montreal.

Ia mengaku telah meminta tim untuk mengevaluasi semua opsi yang tersedia, termasuk kemungkinan pelarangan sementara sejumlah pesawat – jenis MAX 8. “Jadi kami siap melakukannya, jika kami memutuskan untuk melakukannya,” katanya

Baca juga : Boeing 737 MAX 8 dilarang terbang, Lion ganti jenis pesawat rute Papua

Ada sejumlah kendala dalam identifikasi korban Lion AIR JT 610

Garneau mengatakan di akun Twitter bahwa ia membatalkan semua pertemuan dan acara publik untuk Selasa sehingga ia dapat berkonsultasi dengan panel ahli penerbangan sipil. Dua maskapai utama Kanada – Air Canada dan WestJet Airlines Ltd – mengoperasikan sebanyak 37 pesawat jenis 737 MAX 8.

Garneau akan menggelar konferensi pers pukul 11.00 waktu setempat pada Rabu di Ottawa guna membahas masalah tersebut, namun tidak ada rencana segera untuk memberikan instruksi pelarangan penerbangan pesawat.

Sementara itu Badan pengatur penerbangan Amerika Serikat, menyatakan pihaknya tidak akan menghentikan operasi pesawat-pesawat Boeing 737 MAX setelah sebuah pesawat jenis itu jatuh di Ethiopia pada Minggu (10/3) hingga menewaskan seluruh 157 orang di dalamnya.

Penjabat kepala Badan Penerbangan Federal (FAA) AS, Dan Elwell, mengatakan hasil kajian badan tersebut tidak menunjukkan ada masalah kemampuan sistematis maupun alasan untuk memerintahkan agar pesawat tersebut dihentikan pengoperasiannya.

Sedanghkan seorang senator AS yang mengepalai panel pengawas sektor penerbangan menyarankan Amerika Serikat agar mengambil langkah sama setelah kecelakaan maut menimpa jenis pesawat tersebut pada Minggu, yaitu yang kedua sejak Oktober tahun lalu. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply