Papua No. 1 News Portal | Jubi
Manokwari, Jubi – Dekan FKIP, Prof. Benidiktus Tanujaya membantah pemberitaan bahwa ada ratusan mahasiswanya yang tidak memiliki pemondokan di Ransiki, Manokwari Selatan (Mansel).
“Dari 300 mahasiswa FKIP di Ransiki, tinggal belasan orang yang belum dapat tempat tinggal. Itu sudah diupayakan dengan tinggal di mess dosen. Kalau ada [tinggal] di tempat lain, kami tidak tahu,” katanya Tanujaya kepada Jubi lewat sambungan telepon, Rabu (12/2/2019).
Menurutnya pada saat kampus pindah ke Ransiki, pihaknya sudah menyampaikan kepada mahasiswa. Fakultas akan memfasilitasi untuk mencari pemondokan. Jika ada yang belum mendapatkan pemondokan, untuk sementara dapat menggunakan dua gedung mess dosen.
Setelah membaca pemberitaan yang viral di media sosial, Dekan FKIP Unipa mengaku langsung mengecek, dan dari informasi yang diterima tersisa belasan mahasiswa yang masih menginap di mess dosen karena belum mendapatkan pemondokan (kos-kosan).
“Yang di berita itu kan [mahasiswa tidur] di lantai, itu saya tidak tahu apa betul atau tidak. Memang betul kami kekurangan, tapi itu untuk sementara ada mess, setelah itu mereka cari tempat,” katanya.
Tanujaya menjelaskan, tidak semua mahasiswa FKIP Unipa pindah ke Mansel, hanya mahasiswa semester II (angkatan 2019) yang pindah. Sedangkan mahasiswa lainnya masih menempuh studi di Kota Manokwari.
Soal mahasiswa yang terkendala biaya, ia menjelaskan selama ini Universitas Papua memberikan bantuan Beasiswa Bidik Misi bagi mahasiswa yang kurang mampu.
“Anggarannya cukup besar dan di Unipa memberikan 80 persen untuk anak Papua yang terima,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKIP Unipa, Alex Sineri menjelaskan kepada wartawan bagi mahasiswa di Mansel yang belum memiliki tempat tinggal, Fakultas sudah menyiapkan mess dosen.
“Selain itu kami juga memfasilitasi mahasiswa ingin keluar dari situ [mess dosen] ke kos kos yang kita dapat. Adik-adik yang bersedia, silahkan ke kos,” katanya Rabu (11/2/2019).
Menurutnya harga kos-kosan di Mansel berkisar Rp500.000 perbulan, tetapi pemilik pemondokan masih memberikan toleransi dengan tidak membatasi jumlah penghuni kos.
Diakui, asrama mahasiswa memang belum ada di Mansel. Tetapi bagi mahasiswa yang masih terhambat untuk mendapatkan tempat tinggal dengan alasan kekurangan biaya dan lain-lain, fakultas sudah memikirkan untuk dicarikan solusi.
“Jadi yang belum ada penginapan, kos dan lain-lain, sementara bisa gunakan mess dosen,” katanya.(*)
Editor: Angela Flassy