Kabupaten di Papua Barat ini layak menjadi percontohan penanganan Covid-19

Kampung Berdikari Papua Barat
Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan dan Kapolda Papua Barat, Irjen Tornagogo Sihombing meninjau rumah perawatan Covid-19 di Kampung Berdikari Aimasi. - Jubi/Hans Arnold Kapisa

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Manokwari, JubiGubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan berharap daerah lain belajar dari Kabupaten Teluk Bintuni dalam penanganan virus corona jenis baru Covid-19. Gubernur Mandacan mengapresiasi upaya gugus tugas Teluk Bintuni yang dinilai sigap menangani perkembangan kasus Covid-19 di sana.

“Teluk Bintuni menerapkan pola yang cukup bagus dalam penanganan Covid-19. Daerah lain harus belajar dari Teluk Bintuni. Provinsi kami pun belajar dari sana,” kata Mandacan, Minggu, (29/6/2020).

Read More

Baca juga : Gugus Tugas Covid-19 Teluk Bintuni uji PCR 

Temuan penumpang pesawat GA 682 positiv Covid-19, ini penjelasan Garuda

Update 28 Juni : Ada 37 kasus baru, jumlah kasus Covid-19 di Papua capai 1.682 kasus

Menurut Gubernur Mandacan, perkembangan kasus positif Covid-19 di Teluk Bintuni berlangsung cukup cepat. Meski jumlah kasus di kabupaten itu tergolong tinggi dibanding daerah lain di Papua Barat.

“Dibanding daerah lain, kasus positif di Bintuni itu muncul belakangan, tapi bertambah begitu cepat. Berkat penanganan yang serius, dalam waktu dua bulan lebih sedikit akhirnya semua pasien berhasil sembuh,” kata Mandacan menjelaskan.

Ia juga mengapresiasi penanganan Covid-19 di Kabupaten Teluk Wondama dan Manokwari Selatan yang dinilai  pernah ditemukan kasus positif, namun berhasil sembuh dan tidak ada penambahan hingga hari ini.

Tercatat kasus konfirmasi positif pertama di Teluk Bintuni ditemukan pada 19 April 2020. Jumlah kasus terus meningkat hingga mencapai 50 pada 14 Juni 2020, namun dalam waktu kurang dari dua setengah bulan seluruh pasien di daerah penghasil minyak dan gas bumi ini berhasil bebas dari Covid-19.

Pasien terakhir dinyatakan sembuh pada 26 Juni 2020. Ia adalah pasien perempuan usia 41 tahun dari Distrik Babo. Hasil tes polymerase chain reaction (PCR) bagi pasien tersebut dua kali berturut-turut menunjukkan hasil negatif.

Juru bicara pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni pada percepatan penanganan Covid-19, dr Wiendo Syahputra menyatakan saat ini pihaknya fokus untuk mengantisipasi kasus baru. Di antaranya  melakukan skrining serta pelacakan kontak.

“Rapid test akan terus kami lakukan, jika hasilnya reaktif kami akan lanjutkan dengan pemeriksaan swab. Kami juga masih terus melakukan pelacakan kontak erat orang tanpa gejala, karena merupakan orang yang memiliki riwayat kontak erat dengan pasien positif,” kata Wiendo menjelaskan. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply