Jual bensin eceran, bisa kuliahkan anak di Uncen

Simon P. Woikiki saat berjualan di jalan keluar Pasar Pharaa Sentani - Jubi/Yance Wenda
Simon P. Woikiki saat berjualan di jalan keluar Pasar Pharaa Sentani – Jubi/Yance Wenda

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Sentani, Jubi – Demi menghidupi keluarga agar anak-anak tetap bisa sekolah, Simon P. Woikiki (56), banting stir dari petani menjadi penjual bensin eceran. Se hari-hari ia berjualan di depan jalan keluar pasar Pharaa Sentani Kabupaten Jayapura.

Read More

“Saya berjualan bensin campur dan bensin murni, ini sudah sejak enam tahun lebih. Saya awalnya hanya seorang petani. Anak-anak semua sekolah. Berharap dari hasil bertani saja ternyata tidak bisa sehingga saya mencoba buka usaha jualan bensin ini,” jelasnya kepada Jubi di Sentani, Kamis (10/10/2019).

Simon menjelaskan bensin yang diambil dengan menggunakan jerigen yang menampung sebanyak 30 liter bensin.

“Dalam sehari itu bapak ambil satu sampai tiga jerigen ukuran merah itu, kalau ramai itu tiga kali jalan itu  bisa habis langsung, dan dalam satu jerigen itu bisa dapat 30 botol jika dibagi-bagi,” kata Simon.

Bensin yang ia beli lalu jual dengan ukuran botol-botoldengan harga disesuaikan dengan penjual bensin lainnya.

“Untuk bensin murni satu liter itu Rp10 ribu dan bensin Pertalie juga sama Rp10 ribu. Kalau jualan dalam sehari itu bisa masuk Rp1 juta paling tinggi dan paling rendah itu Rp400 ribu,” jelasnya.

Dengan hasil jualan bensin ini, pria asal Gresi ini, mampu menyekolahkan semua anak-anaknya.

“Selain digunakan untuk makan minum dan bayar kost, uang yang lain juga digunakan untuk biaya anak-anak yang sekolah. Ada yang sudah kuliah di Uncen, ada yang masih sekolah di SMA YPKP Sentani, SMA Penerbangan, dan ada juga yang masih SD,” ucap Simon.

Yesaya Dwa, tetangga Simon, mengatakan salut dengan apa yang dilakukan Simon dalam menekuni usaha jualan bensin.

“Walau panas tapi bapak ini dia setiap sekali untuk duduk berjualan, kalau kena-kena orang lain itu sudah angkat kaki pergi bikin kegiatan lain,” ucapnya. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply