Papua No. 1 News Portal | Jubi
Tokyo, Jubi – Menteri Ekonomi Jepang Yasutoshi Nishimura menyatakan segera perluas keadaan darurat ke delapan prefektur lagi, dengan totalnya menjadi 21 prefektur. Kebijakan itu dilakukan saat lonjakan kasus Covid-19 membanjiri rumah sakit.
Nishimura mengatakan perluasan yang akan mencakup hampir setengah dari 47 prefektur di negara itu, telah disetujui oleh panel ahli eksternal. Ini diharapkan akan disetujui secara resmi pada pertemuan gugus tugas pemerintah pada Rabu, (25/8/2021).
“Tugas yang paling penting adalah untuk memperkuat sistem medis,” kata Nishimura.
Baca juga : Cina klaim mampu jinakkan lonjakan Covid-19 varian Delta dalam waktu 35 hari
Covid-19 varian Delta di Fiji semakin parah, dua bumil meninggal dunia
Waspadai gejala Covid-19 varian Delta yang telah menyebar di 80 negara
Ia mengatakan upaya mengamankan stasiun oksigen dan perawat adalah salah satu prioritas. Varian Delta yang menyebar dengan cepat di Jepang membuat pemerintah mengendalikan infeksi ketika warga mulai bosan dengan kehidupan di bawah pembatasan. Selain itu banyak perusahaan mengabaikan permintaan berulang untuk mempromosikan kerja dari rumah.
Penyiar publik NHK melaporkan 21.570 kasus baru dan 42 kematian pada Selasa kemarin. Tingkat kematian kasus Jepang mencapai sekitar 1,2 persen, dibandingkan dengan 1,7 persen di Amerika Serikat dan 2,0 persen di Inggris.
Pembatasan darurat selama berbulan-bulan di ibu kota, Tokyo, dan daerah sekitarnya telah gagal untuk membalikkan lonjakan infeksi dan sekitar 90 persen dari tempat perawatan kritis kota telah terisi.
“Demografis usia kerja adalah kekuatan pendorong (di balik peningkatan infeksi),” kata Nishimura.
Menurut dia, dengan tempat tidur rumah sakit yang terisi atau mendekati kapasitas, banyak orang terpaksa menjalani pemulihan di rumah – beberapa meninggal sebelum mereka bisa mendapatkan perawatan.
Ekspansi keadaan darurat terbaru akan menambahkan Hokkaido, Aichi, Hiroshima, dan lima prefektur lainnya yang membentang di kepulauan Jepang mulai Jumat hingga 12 September.
Empat prefektur lainnya diperkirakan akan ditambahkan ke tindakan “darurat semu” yang lebih terbatas, sehingga total wilayah di bawah pembatasan tersebut menjadi 12. (*)
Editor : Edi Faisol