Papua No.1 News Portal
Sentani Jubi-Semenjak adanya covid 19 di Provinsi Papua khususnya di kabupaten Jayapura, membuat tempat-tempat wisata tidak lagi ramai dikunjungi para wisatawan baik mancanegara maupun wisatawan lokal.
Situasi itu turut dialami Alex Waisimon, pengelola ekowisata Isyo Hills di Muaib Distrik Genyem Kabupaten Jayapura. Lokasi yang dikelolanya, biasanya senantiasa ramai dikunjungi wisatawan. Salah satu suguhannya adalah pengamatan burung (birdwatching). Tempat yang dia kelola, merupakan rumah 84 spesies burung dari 31 famili. Salah satunya adalah burung kebanggaan orang Papua, Cenderawasih dari keluarga Paradisaeidae
“Sejak terjadinya pandemi di Indonesia dan khususnya di Papua kami sudah tidak menerima tamu, ” kata Simon kepada Jubi di Sentani, Rabu, (15/7/2020). Akibatnya, pendapatan pun sangat anjlok.
“Perbankan juga masalah, karena tidak bisa bayar bank dan bunga pun tidak bisa, ini menjadi satu persoalan,” ucap Alex.
Walau sudah ada kemudahan yang diberikan oleh pihak perbankan, namun menurutnya masih belum bisa berjalan baik.
“Perbankan masih suruh tutup dan hanya bunga saja tapi ya tentu sangat berat,” jelasnya.
Sebelum adanya pandemi ini, rata-rata obyek wisata alam itu dikunjungi ada 400 pelancong, baik dalam dan luar negeri.
“Saat Covid ini sama sekali nol tidak ada pengunjung dan hal itu sudah terjadi sejak akhir Januari,” kata pria peraih penghargaan Pahlawan Keragaman Hayati dari ASEAN Center for Biodiversity (ACB), . Sebelum itu, Alex juga menerima penghargaan Kalpataru 2017 dan Kick Andy Heroes 2017.
Dia juga terpaksa merumahkan 25 karyawannya.
kepala kampung Doyo lama distrik Waibuh Kabupaten Jayapura, Aset Marwery mengatakan, akses wisata alam di Tungkuwiri Doyo lama belum sepenuhnya di buka.
“Kami memang belum buka tapi pengunjung yang datang banyak-banyak jadi ya kami terima mereka saja, tidak mungkin kami mau usir atau larang mereka,” ucapnya.
“Pengunjung datang tetap dalam protokol kesehatan, gunakan masker dan jaga jarak, kalau yang tidak pakai masker kami tidak izinkan untuk masuk demi menjaga penularan virus Corona ini.(*)
Editor: Syam Terrajana