Pemerintah Ouagadougou pada Desember lalu mendeklarasikan keadaan darurat di sejumlah provinsi utara
Papua No. 1 News Portal | Jubi
Ouagadougou, Jubi – ISIS mengaku bertanggung jawab atas salah satu serangan paling mematikan terhadap militer Burkina Faso dalam beberapa bulan terakhir.
Laporan laman SITE yang melacak serangan milisi, Kamis, (19/9/2019), menyebutkan serangan berlangsung pada 20 Agustus di Koutougou, di Provinsi Soum, di bagian utara negara itu menewaskan 24 tentara Burkina Faso serta melukai tujuh orang lainnya.
Baca juga : Serangan ISIS tewaskan pasukan keamanan Irak Australia gagalkan rencana serangan ISIS di Sydney
ISIS klaim serangan pertamanya di Kongo
Pernyataan ISIS yang dikutip SITE menghubungkan serangan tersebut dengan cabang kelompok ISIS di Afrika Barat.
Sebagai negara yang pernah paling damai di kawasan, Burkina Faso menanggung limpahan kekerasan garis keras dari negara tetangga dan sebagian besar wilayah utara negaranya kini di luar kendali.
Parahnya kondisi keamanan menjadi alasan pemerintah Ouagadougou pada Desember lalu mendeklarasikan keadaan darurat di sejumlah provinsi utara yang berbatasan dengan Mali, termasuk Soum. (*)
Editor : Edi Faisol