Intimidasi dan penangkapan penolak tambang, warga daerah ini masih trauma

Papua
Ilustrasi penangkapan - Pixabay.com

Papua No.1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi — Warga Desa Wadas, Bener, Kabupaten Purworejo, sudah nyaris tiga hari tak berani meninggalkan rumah sejak polisi mengepung dan menangkap warga di kampung mereka pada Selasa (8/2/2022).

Read More

Akibat ketakutan, warga memilih bersembunyi di dalam rumah dan tak dapat beraktivitas normal. Mereka mengaku kesulitan memenuhi kebutuhan hingga tak bisa merawat lahan pertanian serta hewan ternak seperti biasa.

“Semakin membuat kami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Agar kebutuhan keluarga tetap dapat tercukupi, kami mengandalkan sumber makanan seadanya,” ujar perwakilan Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempadewa), Insin Sutrisno, Jumat (11/2/2022).

Baca juga : Komnas HAM upayakan mediasi terkait kasus Wadas
Warga konflik tambang laporkan polisi bersenjata berseliweran
Kantor LBH Yogyakarta diduga dilempar molotov

Warga sangat berharap dapat kembali mengolah lahan, memberi makan hewan ternak, menganyam besek, mender (menyadap) aren.

Warga pun merindukan aktivitas harian yang mereka jalani sebelum penyerbuan berlangsung seperti membuat besek hingga gula aren. “[Termasuk] membuat gula aren sebagaimana yang kami lakukan pada hari-hari sebelum penyerbuan di desa kami terjadi,” kata Insin menambahkan.

Meski bantuan logistik sempat masuk ke dalam desa, namun berdasarkan penuturan warga Wadas, bantuan tersebut belum didistribusikan sama sekali.

Insin mengatakan kondisi di dalam desa masih belum memungkinkan untuk pembagian bantuan logistik. “Untuk logistik kawan-kawan belum bisa dikondisikan, karena posisi dan kondisi hari ini semrawut jadi enggak bisa dikoordinasikan,” katanya.

Sebelumnya, seorang warga Wadas, mengungkapkan sebanyak lima mobil kembali memasuki desa pada tengah malam, Kamis (10/2/2022). Mobil itu berisi sejumlah Brimob dan anjing pelacak.

Warga semakin merasa ketakutan lantaran personel kepolisan dan anjing yang berkeliaran di Wadas semakin bertambah. Warga itu  juga menyebut sampai saat ini aparat kepolisian masih banyak ditemui di perbatasan-perbatasan desa dan masjid setempat. Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan dari kepolisian terkait situasi di Wadas. (*)

CNN Indonesia

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply