Ini penyebab puluhan orang tewas saat upacara keagamaan di Israel

jenazah ilustrasi, papua
Ilustrasi, pixabay.com

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi – Puluhan umat Yahudi dilaporkan tewas dalam insiden yang terjadi saat Perayaan Lag BaOmer, di Gunung Meron, Galilea, Israel, pada Kamis (29/4/2021) kemarin.  Insiden itu terjadis saat upacara keagamaan yang berlangsung di makam Rabbi Shimon Bar Yochai.

Read More

Tercatat acara itu dihadiri puluhan ribu umat Yahudi ultra-Ortodoks. Mereka menggelar doa dan tarian bersama sepanjang malam.

Baca juga :  Belasan warga India tewas usai pesta Miras 

Serangan gereja dan hotel di Sri Lanka tewaskan ratusan orang 

Penembakan di Selandia Baru, Festival Polinesia dihentikan

Saat tengah malam, satu tribun tempat duduk ambruk dan menimbulkan kepanikan di tengah massa. Helikopter dari layanan darurat pun dikerahkan untuk mengevakuasi umat yang terluka. Sebelum insiden ini terjadi, sejumlah warga juga sudah melihat sejumlah orang sesak napas karena berdesakan.

Petugas layanan ambulans, Magen David Adom, menyatakan setidaknya 103 orang terluka dan puluhan orang tewas dalam upacara tersebut. Sementara itu, media lokal Channel 12 TV melaporkan jumlah korban tewas mencapai 38 orang.

Kepolisian Israel telah menutup situs tersebut dan memerintahkan para peziarah dievakuasi dengan bus. Aparat juga telah menangkap setidaknya dua orang karena dianggap mengganggu upaya petugas menjaga ketertiban di lokasi tersebut.

AFP mengutip sejumlah video yang tersebar di media sosial menunjukkan kekacauan ketika para peziarah memanjat celah-celah tembok kursi penonton untuk melarikan diri dari bahaya. Sejumlah jasad tertutup selimut foil juga terlihat tergeletak di koridor-koridor situs tersebut.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut tragedi itu sebagai bencana besar.

“Kami semua berdoa untuk kesejahteraan para korban,” kata Benjamin melalui kicauan Twitter.  .

Perayaan Lag B’Omer dianggap sebagai salah satu perkumpulan terbesar sejak pandemi virus corona berlangsung lebih dari setahun lalu.

Meski sudah ada imbauan dari pejabat kesehatan agar tak menimbulkan risiko penularan Covid-19, warga Yahudi tetap memutuskan untuk menggelar Lag BaOmer. (*)

CNN Indonesia

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply