Industri rumahan mama-mama di Biak dipacu Kementerian PPPA

Papua No. 1 News Portal | Jubi ,

Biak, Jubi –  Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Yembise meninjau langsung proses pembuatan minyak kelapa atau Virgin Coconut Oil (VCO) hasil industri rumahan (IR) Kelompok Mawar milik mama-mama Papua di Kampung Wardo Distrik Biak Barat, Kabupaten Biak Numfor, Papua, Selasa (8/5/2018). 

Kelompok Mawar merupakan satu diantara kelompok yang mendapat bantuan mesin pengolahan minyak kelapa dari Kementerian PPPA sejak setahun lalu.

Kunjungan Menteri Yohana juga untuk melihat perkembangan dan kemajuan pemberdayaan mama-mama di Kampung Wardo, yang selama ini belum berdaya dari segi ekonomi. 

“Kami merasa sangat senang dengan bantuan mesin ini dari ibu Menteri. Mama-mama di Kampung Wardo ini jadi punya kegiatan yang bermanfaat, karena selama ini mama-mama disini  tidak buat apa-apa, tinggal di rumah atau berkebun saja, sekarang jadi kreatif. Selain itu kami juga terbantu karena hasil minyak kelapa  bisa kami jual hingga ke Jayapura, dan hasilnya lumayan untuk tambah pemasukan keluarga,” ujar mama Yuli Rumabar dalam siaran pers Kementerian PPPA yang diterima Jubi, Rabu (9/5/2018).

 Sebagai anggota kelompok Mawar, mama Yuli Yumabar berkisah bahwa industri rumahan  tersebut dikelola 12 orang, yang kedepannya akan bertambah mengingat warga kampung Wardo sudah banyak mendengar kegiatan dan manfaat dari industri ini.

“Kami bangga sekali dan senang dengan adanya mesin ini. Kedepan, kami akan bekerjasama dengan banyak mama-mama disini, supaya produksi minyak kelapa juga lebih banyak,” ujar mama Yuli disela-sela kegiatan produksi minyak kelapa. 

Frans, ketua kelompok Mawar di Kampung Wardo menambahkan, meski usaha minyak kelapa itu adalah pekerjaan mama-mama, tapi sebagai laki-laki yang memimpin kelompok tersebut, dirinya bertugas untuk mengoperasikan mesin produksi yang digunakan.

 "Selama ini pekerjaan saya nelayan. Tentu ada pasang surutnya. Jadi kalau ada pekerjaan membuat minyak ini saya juga masih bisa produktif dan menghasilkan uang,” ujar Frans. 

Frans menambahkan, bahwa sebelumnya kelompok Mawar berada di bawah sebuah yayasan dan sempat berhenti sementara waktu. Mereka kemudian memutuskan untuk melanjutkan industri rumahan minyak kelapa secara mandiri dengan pendampingan dari Kementerian PPPA.

"Sejauh ini, kelompok mawar telah memproduksi minyak kelapa hingga 600 liter, dan didistribusikan ke berbagai daerah di Papua," ujar pace Frans menambahkan. 

Sementara itu Menteri PPPA Yohana Yembise mengatakan, industri rumahan merupakan bagian program 3Ends Kementerin PPPA, yaitu pemberdayaan ekonomi perempuan untuk mengakhiri kesenjangan ekonomi pada perempuan.

Diharapkan, kelompok ini aktif agar ada peningkatan, baik dari segi produksi maupun pendapatan nantinya. 

"Lebih kreatif lagi, dan memproduksi apa saja yang bernilai ekonomis  selain produksi minyak kelapa, dengan melihat sumberdaya alam serta potensi yang ada di Wardo. Dengan Industri Rumahan, mama-mama akan lebih berdaya dan dapat membantu perekonomian keluarganya,” ujar Menteri Yohana saat tatap muka dengan mama-mama di Kampung Wardo.

Selain di kampung Wardo, Menteri Yohana hari ini juga mengunjungi mama-mama Papua di Kampung Manswam. Di sana, Menteri Yohana memberikan bantuan mesin pengasapan ikan untuk menunjang usaha di Kampung Manswam oleh mama-mama di situ. 

"Kampung Manswam yang terletak di bagian timur landasan pacu Bandara Frans Kaisepo Biak ini punya potensi sumberdaya ikan yang cukup melimpah. Mama-mama disini harus kreatif, untuk punya industri rumahan untuk menunjang ekonomi keluarga. Jadi bentuk pelatihan dan pendampingan cara penggunaan mesin pengasapan ikan yang kami berikan," ujar Menteri Yohana di Kampung Manswam.  (*)

Related posts

Leave a Reply