Ibu lima anak ini menjadi pengemudi taksi perempuan pertama di jalur Gaza

Ilustrasi, pixabay.com

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi – Seorang ibu lima anak yang tinggal di Jalur Gaza bernama Naela Abu Jibba menjadi pengemudi taksi perempuan pertama di Jalur Gaza, Palestina. Profesi pengemudi taksi jarang dilirik oleh perempuan Palestina untuk mencari nafkah.

Read More

“Saya mendapat komentar yang menyerang, namun komentar yang memberi dukungan semakin banyak,” kata Naela.

Dia mengakui banyak komentar yang mengatakan padanya menjadi sopir taksi adalah pekerjaan laki-laki. Ada pula yang menyebut perempuan adalah penyebab kecelakaan, komentar itu membuat ia melongo karena dia yakin faktanya perempuan lebih tenang dan hati-hati saat menyetir ketimbang laki-laki.

“Ketika perempuan keluar dari salon kecantikan, berpakaian hendak ke sebuah pesta dan memakai make-up, sebaiknya dia naik taksi dengan sopir perempuan,” kata Naela yang mengklaim banyak perempuan yang merasa lebih tenang disopiri olehnya ketimbang laki-laki.

Baca juga : Anak-anak ditemukan meninggal dalam korban kebakaran toko roti di jalur Gaza

Israel lancarkan serangan udara ke jalur Gaza

Guru asal Palestina raih penghargaan Global Teacher Award

Pandangan Naela itu dibenarkan oleh pelanggannya, Sousan Abu Ateila, 28 tahun yang mengaku merasa lebih nyaman.

Sedangkan Naela yang punya ijazah sarjana jurusan pelayanan masyarakat, memulai usaha taksinya setelah gagal mendapatkan pekerjaan. Naela berharap bisa memperluas usahanya setelah pandemi ini berakhir. Sama seperti negara lain, wabah Covid-19 telah membuat penduduk Gaza sulit kemana-mana dan adanya pembatasan melakukan kegiatan sosial. Di Gaza yang berpopulasi 2 juta jiwa, ada lebih dari 12 ribu kasus virus corona dan 56 kematian akibat virus tersebut.

Tercatat angka pengangguran di Gaza di atas 49 persen, di mana kondisi semakin sulit dengan pengetatan lalu lintas di perbatasan yang diterapkan Israel dan Mesir demi alasan keamanan. (*)

Editor : Edi Faisol

 

Related posts

Leave a Reply