Harimau sumatera direhabilitasi mengalami gangguan pencernaan

Harimau, Papua
IIustrasi, pixabay.com

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jambi, Jubi – Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam menyebut harimau sumatera yang saat ini direhabilitasi di Tempat Penyelamatan Hewan (TPS) milik BKSDA Jambi mengalami gangguan pencernaan.  Tim masih memantau harimau yang kini dalam tahap pemulihan kesehatan.

Read More

“Di kandang di Tempat Penyelamatan Satwa Mendalo Muarojambi, kami pasang kamera untuk memantau, sepertinya harimau itu mengalami kesulitan buang air besar (BAB), mungkin begitu lamanya tidak makan, sehingga susah untuk BAB,” kata Kepala Tata Usaha BKSDA Provinsi Jambi,  Teguh Sriyanto, dikutip Antara Selasa, (26/10/2021) kemarin.

Baca juga : Kematian harimau sumatera akibat jerat terus terjadi kali ini di Bengkalis
Penjual kulit harimau di Kampar Riau ditangkap
Dua harimau koleksi Bonbin singkawang lepas, diduga berkeliaran di tengah masyarakat

Teguh menjelaskan harimau yang dievakuasi oleh Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi dan direhabilitasi di Tempat Penyelamatan Satwa (TPS) Mendalo Muarojambi itu sudah mulai beraktivitas.

Kondisinya sudah lebih baik dibandingkan pada saat pertama kali datang menghuni TPS Mendalo. Meski begitu tim kesehatan hewan di lokasi itu belum bisa melakukan pembiusan untuk melakukan pengecekan kesehatan harimau itu secara menyeluruh.

Selain gangguan pencernaan, kaki pada bagian kanan harimau tersebut belum bisa menapak karena luka bekas jeratan.

Saat ini tim dokter hewan belum bisa memastikan, hanya menduga-duga, karena belum bisa melakukan pembiusan untuk pengecekan lebih menyeluruh mengenai kesehatan harimau itu.

“Yang terpenting saat ini kami fokus untuk mengembalikan staminanya dulu agar nanti bisa kami bius dan dicek lebih lanjut mengenai kesehatan harimau itu apakah ada penyakit atau tidak di dalam tubuhnya,” kata Teguh  menjelaskan.

Harimau sumatera berjenis kelamin betina tersebut ditangkap dengan cara dipasang jebakan di Desa Air Batu, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin.

Sebelumnya, harimau tersebut terlibat konflik dengan warga dan sempat menyerang seorang remaja di Desa Air Batu hingga remaja itu tewas. Tim gabungan kemudian melakukan upaya penangkapan dan berhasil menjebaknya dan kemudian harimau dibawa ke TPS Mendalo.

“Pemantauan terus dilakukan menggunakan kamera trap di kandangnya untuk mengetahui perkembangan kesehatannya,” katanya. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply