Papua No. 1 News Portal | Jubi
Kendari, Jubi – Sebanyak 1.105 keluarga terdiri dari 1.965 jiwa penduduk Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, mengungsi karena banjir di daerah yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Jumlah warga yang mengungsi tersebut berasal dari 17 desa dan satu kelurahan yang tersebar di enam kecamatan.
“Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Konawe Utara dalam beberapa hari ini mengakibatkan beberapa sungai di daerah itu meluap yaitu Sungai Lalindu, Paralaguene, Lasulu, Langgumate dan Kuratao,” kata Kabag Humas Pemkab Konawe Utara, Aminuddin ketika dihubungi dari Kendari, Senin, (22/6/2020).
Baca juga : Pengungsi banjir bandang tidak tersentuh layanan kesehatan
Pengungsi banjir bandang pertanyakan kelanjutan bantuan
Pengungsi banjir bandang harapkan bantuan ekskavator
Sedangkan Ke-17 desa dan satu kelurahan tersebut di antaranya adalah Puusuli, Puuwonua, Laronaga, Andowia (Kecamatan Andowia), Ponda (Kecamatan Wiwirano), Polora Indah (Kecamatan Langgikima), Tambakua dan Landiwo (Kecamatan Landawe), Sambadete (Kecamatan Oheo), serta Puuwanggudu, Ala Wanggudu, Wanggudu Raya dan Longeo (Kecamatan Asera).
Aminuddin mengatakan Bupati Konawe Utara Ruksamin bersama Forkompimda setempat telah meninjau warga yang terkena musibah banjir.
“Warga yang terkena musibah banjir telah diberikan bantuan berupa tikar dan bahan makanan,” kata Aminuddin menambahkan.
Pemberian bantuan sudah diberikan kepada warga beberapa desa di Kecamatan Andowia dan Asera. Sedangkan di Kecamatan Oheo dan Langgikima Senin ini belum bisa tembus karena ada jalur yang menuju ke daerah itu terputus akibat terendam air cukup tinggi.
Pemerintah Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, menetapkan status tanggap darurat bencana banjir menyusul banjir yang melanda beberapa bagian wilayahnya pada Kamis (18/6).
“Status tanggap darurat bencana banjir diberlakukan di enam wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Andowia, Kecamatan Asera, Kecamatan Oheo, Kecamatan Langgikima, Kecamatan Landawe dan Kecamatan Wiwirano,” kata Aminuddin menjelaskan. (*)
Editor : Edi Faisol