Hak Jawab: Pertamina bantah BBM Satu Harga cuma wacana

Peresmian APMS di Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua. (Dok.Pertamina)
Peresmian APMS Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua. (Dok.Pertamina)

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Manager Communication Relation dan CSR PT Pertamina Marketing Operasional Regional Maluku Papua, Brasto Galih Nugroho membantah anggapan kebijakan satu harga penjualan bahan bakar minyak di Kabupaten Nduga, Papua sebatas wacana. Pernyataan itu disampaikan sebagai hak jawab atas pemberitaan Jubi yang dikutip dari Kantor Berita ANTARA berjudul “Satu Tahun SPBU Tidak Beroperasi, BBM Satu Harga Hanya Ceritapada Sabtu (23/2/2019).

Read More

Brasto Galih Nugroho menyampaikan bantahan dan hak jawab atas pernyataan anggota DPR RI Steven Abraham yang menilai kebijakan “BBM Satu Harga” di Kabupaten Nduga, Papua, hanya sebatas cerita. Brasto menyatakan masyarakat di Nduga bisa mendapatkan “BBM Satu Harga” melalui jalur pasokan BBM Pertamina di Sawaerma, Kabupaten Asmat. “Pertamina sedang berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk pemerintah daerah untuk mendapatkan jalan keluar terbaik terhadap distribusi BBM ke Nduga, seperti pembuatan sub penyalur BBM di lokasi yang aman,” ujar Brasto dalam siaran pers yang diterima Jubi, Rabu (27/2/2019) malam.

Menurut Brasto, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum di Kenyam, ibukota Kabupaten Nduga tidak beroperasi karena ditinggalkan karyawannya yang takut dengan situasi keamanan Nduga. “Personil operasi di SPBU mengamankan diri, pulang ke kampung asal, dan sebagian besar tak  ingin kembali karena belum yakin dengan keamanan situasi di Kabupaten Nduga,” lanjutnya.

Brasto menyatakan pengelola SPBU sedang mencari pekerja baru. “Sementara, terkait pengiriman BBM ke Kabupaten Nduga, pihak pengangkut BBM juga menginginkan jaminan keamanan. Hingga kini belum ada angkutan kapal yang bersedia mengangkut BBM ke wilayah Kabupaten Nduga,” tulis Brasto.

Terkait Penyaluran BBM satu harga di Papua, Pertamina MOR VIII Maluku Papua telah melaksanakan sebanyak 13 titik di tahun 2017 dan 7 titik di tahun 2018. “Adapun rencana di 2019 adakah 3 titik,” ujar Brasto. Pertamina sedang berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk pemerintah daerah untuk mendapatkan jalan keluar terbaik terhadap distribusi BBM ke Nduga.

Sebelumnya, Anggota Komisi VI DPR RI, Steven Abraham, menemukan sejumlah persoalan ketika menggelar reses di Kenyam, Kabupaten Nduga, pada pekan lalu. “Saat saya di Kenyam, Kabupaten Nduga, bertemu dengan sejumlah pihak dan melihat langsung di lapangan, ternyata banyak persoalan yang saya temui,” katanya, di Kota Jayapura, Jumat (22/2/2019). Steven menyatakan harga bensin di Kenyam mencapai Rp30 ribu/liter, sementara harga solar mencapai Rp15 ribu/liter. (*)

Editor: Aryo Wisanggeni G

Related posts

Leave a Reply