Papua No. 1 News Portal I Jubi,
Yogyakarta, Jubi – Gunung Merapi di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah mengalami 69 kali gempa guguran selama periode pengamatan pada Minggu, (20/3/2022) pukul 00.00-24.00 WIB. Selain gempa guguran, pada periode pengamatan itu juga tercatat lima kali gempa awan panas guguran dan satu kali gempa fase banyak.
“Pada periode pengamatan itu, tercatat dua kali guguran lava keluar dari gunung itu dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter ke arah barat daya,” kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, dikutip Antara, Senin, (22/3/2022).
Baca juga : Sejumlah desa di lereng gunung merapi dilanda hujan abu
Gunung merapi luncurkan tiga kali awan panas
Gunung merapi kembali mengalami 25 gempa guguran
Hanik megatakan, pengamatan visual menunjukkan tampak asap berwarna putih keluar dari Gunung Merapi dengan intensitas sedang hingga tebal dengan ketinggian sekitar 50 meter di atas puncak.
“Berdasarkan pengamatan visual, tampak asap berwarna putih keluar dari Gunung Merapi dengan intensitas sedang hingga tebal dengan ketinggian sekitar 50 meter di atas puncak,” kata Hanik menambahkan.
Deformasi atau perubahan bentuk tubuh Merapi yang dipantau BPPTKG menggunakan electronic distance measurement (EDM) tidak terukur dalam tiga hari terakhir karena cuaca berkabut. Sedangkan berdasarkan hasil analisis morfologi pada periode 11—17 Maret 2022, menunjukkan adanya penurunan ketinggian kubah barat daya sekitar 2 meter akibat aktivitas guguran. Sedangkan kubah lava tengah tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan.
Volume kubah lava di barat daya tercatat sebesar 1.546.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.582.000 meter kubik.
BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area dalam sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal lima kilometer serta Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal tujuh kilometer.
Selain itu, guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area di sektor tenggara yang meliputi Sungai Woro sejauh maksimal tiga kilometer dan Sungai Gendol sejauh lima kilometer.
Sedangkan jika gunung api itu mengalami letusan eksplosif, maka lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung. (*)
Editor : Edi Faisol