Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Kasus patahnya tiang bendera di depan asrama mahasiswa Kamasan di Surabaya menimbulkan berbagai gejolak hingga keluarlah kata-kata rasisme dari oknum-oknum yang meyakini bahwa anak-anak mahasiswa asal Papua tersebut yang tidak menginginkan adanya bendera merah putih berkibar di depan asrama Papua.
Dan, hingga kini, belum ada bukti bahwa anak-anak mahasiswa asal Papua tersebut yang menimbulkan patahnya tiang bendera tersebut. Akibat ujaran rasisme tersebut, beberapa daerah di Papua dan Papua Barat bergejolak.
Aksi demo dilakukan, kekacauan dan kekerasan tak dapat dihindarkan. Aparat gabungan pun berdatangan dengan jumlah yang besar. Kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian, aparat gabungan yang didatangkan ke Papua telah mencapai 6.000 pasukan. Aparat sebanyak itu, disebut untuk menjaga Kamtibmas di Papua dan Papua Barat.
Ke depan, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Pemerintah Provinsi Papua berencana untuk memasang CCTV di setiap sudut asrama Papua yang dididirikan oleh Pemerintah Papua.
“Yah, saya rasa CCTV perlu untuk nanti dipasang disetiap sudut di asrama Papua yang dibangun oleh pemerintah daerah. Karena dengan begitu, kita bisa tahu gangguan dari luar terhadap anak-anak kita nantinya,” kata Gubernur Lukas Enembe menjawab pertanyaan Jubi, Senin (9/9/2019) di Gedung Negara, Jayapura.
Pemasangan CCTV tersebut akan dilakukan setelah pihaknya melakukan pertemuan dengan seluruh mahasiswa yang saat ini memilih pulang ke Papua dengan alasan tidak merasa nyaman di daerah studi-nya masing-masing.
“Pastinya akan dipasang itu (CCTV), tapi tunggu urusan ini selesai dulu (komunikasi dengan mahasiswa yang pulang),” ujarnya.
Terpisah Bupati Mamberamo Tengah (Mamteng) Ham Pagawak pun mendukung hal tersebut, dan menurutnya pemasangan CCTV sangat tepat dilakukan.
“Saya juga akan memasang CCTV di setiap rumah atau kost-kost yang ditempati oleh anak-anak mahasiswa dari Mamteng. Kan tidak semua anak-anak mahasiswa ini tinggal di asrama milik pemerintah. Ada beberapa yang tinggal di kontrakan. Jadi dari Pemkab Mamteng akan memasang itu,” katanya singkat. (*)
Edittor: Syam Terrajana