Gempa magnitudo 5,0 di laut Seram tidak berpotensi tsunami

Papua, gempa
Ilustrasi gempa bumi - IST
Ilustrasi gempa bumi – IST

Jenis gempa tektonik yang dangkal akibat aktivitas sesar lokal

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Read More

Ambon, Jubi – Gempa bumi tektonik dengan magnitudo 5,0 di laut Seram, Maluku pada Senin, (4/11/2019) malam pukul 23:25:25 WIB tidak berpotensi terjadinya gelombang pasang atau tsunami. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M=5,0, episenternya terletak pada koordinat 2.88 LS dan 127.79 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 48 Kilometer arah Barat Laut Kota Piru, Kabupaten SBB pada kedalaman 13 Kilometer.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa tektonik yang dangkal akibat aktivitas sesar lokal,” kata Kepala Kepala seksi Data dan Informasi BMKG pusat gempa regional IX Ambon, Andi Azhar Rusdin, Selasa, (5/11/2019).

Baca juga : Ahli sebut gempa Ambon berbeda dengan sebelumnya

Korban meninggal gempa Ambon mencapai 34 orang

Ini penyebab hambatan pelayanan kesehatan korban gempa Maluku

Menurut dia, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar (strike-slip fault).

Tercatat guncangan dampak gempa dirasakan di daerah Piru IV MMI pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.

“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut, dan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” kata Andi Azhar menambahkan.

Dia menjelaskan hingga pukul 00.08 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan  atau aftershock. BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, perlu menghindar dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, atau pun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah,” ujar Andi menegaskan. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply