Papua No. 1 News Portal | Jubi
Yogyakarta, Jubi – Gejala erupsi eksplosif gunung Merapi menguat menjadikan statusnya dinaikan menjadi siaga pada Kamis siang (5/11/2020) pukul 12.00 WIB. “Status sebelumnya adalah Waspada berlaku sejak Mei 2018,” kata Kepala Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida, Kamis (5/11/2020).
Menurut Hanik yang menguatkan gejala erupsi eksplosif dilihat dari berbagai faktor. Antara lain seisimisitas (titik kegempaan) yang semakin meningkat setelah 3 November 2020 lalu. “Ini bahkan sudah melampui seismisitas yang terjadi menjelang erupsi 2006,” kata Hanik menambahkan.
Baca juga : Gunung Merapi erupsi setinggi 2 Km dari puncak
Gunung Sinabung belum stabil, hari Kamis tadi meletus empat kali
Waspada ! Gunung di Jatim ini diprediksi meletus 1,2 hingga 2,5 tahun lagi
Sedangkan karakter erupsi Merapi saat ini efusif berupa material leleran tapi tanda-tanda erupsi eksplosifnya atau letusan juga lebih nyata.
Sedangkan faktor kedua adalah pertumbuhan kubah lava yang dinilai relatif cepat. Pemendekan jarak baseline EDM (penggembungan di Merapi) sektor barat laut Babadan terukur sebesar 4 sentimeter sesaat setelah terjadi letusan eksplosif 21 Juni 2020 dan terus terjadi dengan laju sekitar 3 milimeter per hari sampai pengukuran terakhir pada September.
“Jadi kemungkinan erupsi eksplosif akan terjadi meski itu bukan berarti ada perubahan karakter Merapi,” ujar Hanik sambil menambahkan belum ada instruksi pengosongan wilayah di radius lima kilometer dari puncak Merapi sebagai bentuk antisipasi dampak letusan.
Dalam keterangan tertulis yang dibagikannya hari ini, BPPTKG Yogyakarta membeberkan sampai saat ini kegempaan dan deformasi itu masih terus meningkat. Kronologi peningkatan aktivitas itu tercatat setelah erupsi eksplosif Merapi dalam skala kecil pada 21 Juni 2020.
Saat itu kegempaan internal yaitu gempa vulkanik dalam VA, gempa vulkanik dangkal VB, dan gempa Fase Banyak (MP) mulai meningkat. Jika pada Mei tidak ada gempa VA dan VB dan hanya 174 kali gempa MP, pada Juli terekam gempa VA 6 kali, gempa VB 33 kali dan MP 339 kali. (*)
Editor : Edi Faisol