Papua No. 1 News Portal | Jubi,
Sentani, Jubi – Yosua Noak Douw, salah satu kandidat yang akan mencalonkan diri sebagai Bupati Deiyai periode 2018-2023, akhirnya gagal karena kurangnya dukungan partai. Dirinya hanya mampu mengumpulkan tiga kursi di legislatif, dari syarat minimal empat kursi.
Meski gagal masuk bursa pencalonan sebagai orang nomer satu di Deiyai, Sabtu (13/1/2018), Yosua Douw tetap berbesar hati dan menggelar ibadah syukur bersama relawan dan masyarakat pendukungnya.
“Syukuran itu atas perjuangan yang sudah kita lakukan selama dua tahun, dari 2016 hingga 2017, dalam rencana pencalonan saya sebagai Bupati Deiyai,” ucapnya, pada Jubi, di Sentani, Senin (15/1/2018).
Yosua menjelaskan sesuai aturan yang ditetapkan KPUD Deiyai, untuk bisa mencalonkan diri sebagai bupati harus memiliki empat kursi atau lebih. Namun hingga hari pendaftaran, dirinya hanya bisa mengumpulkan dukungan tiga kursi.
“Pas tanggal pendaftaran, kursi yang kami dapat tidak memenuhi ketentuan dasar syarat minimal empat kursi. Kami, bakal calon bupati dan wakil bupati yang sudah direkomendasikan oleh partai pendukung, menyatakan mundur dari pencalonan dengan melakukan ibadah syukur bersama,” kata Yosua.
Ibadah syukur tersebut, selain dihadiri masyarakat pendukungnya, juga hadir perwakilan dari lima distrik di Deiyai, yakni Tigi Barat, Tigi, Tigi Timur, Kapiraya, dan Bowobado, tempat dimana ibadah syukur itu digelar.
“Ibadah syukur ini adalah ungkapan syukur kami. Meski tahun ini kami gagal, tapi ke depan masih punya kesempatan dan Tuhan juga masih memberikan waktu. Kami masih muda. Kami optimis bahwa hari depan akan lebih baik. Untuk semua itu, kami bersyukur kembali kepada Tuhan,” tutur Noak.
Noak menjelaskan kehadirannya di kampung Obai distrik Tigi Barat disambut antusias oleh masyarakat setempat. Mereka datang disambut dengan cucuran air mata.
“Kami duduk bersama dan memperhatikan respon masyarakat. Mereka mau kami harus maju. Mereka tanya secara mendetail apa persoalannya dan partai mana saja yang didapatkan. Di situ kami berikan penjelasan bahwa kami hanya memiliki tiga kursi jadi tidak bisa maju karena syarat minimal empat kursi dan kami berbesar hati dengan kegagalan ini,” tutur Noak Douw.
Noak mengatakan secara umum masyarakat sangat merespon sosok seorang pemimpin seperti dirinya.
“Jawaban dari mereka adalah hari ini waktu yang tertunda. Tuhan masih memberikan kesempatan dan mereka optimis ke depan pasti kami akan maju dan akan memenangkan pemilihan di tahun 2023. Harapan mereka tetap semangat dan tetap berdoa,” ujarnya.
Ditemui di tempat terpisah, tokoh pemuda kabupaten Deiyai, Jhon Adi, mengatakan pemuda dan masyarakat Deiyai mendukung penuh kehadiran Yosua Noak Douw di pencalonan Bupati Deiyai periode 2018-2023. Namun hal itu tidak tercapai karena syarat kursi masih kurang.
“Dimana selama lima tahun ini tidak ada pembangunan yang nampak dan baik yang terlihat. Karenanya, kami dukung tokoh muda yang bisa membangun Deiyai. Sayang dukungan dari partai masih kurang,” kata Jhon.
Dengan terjadi beberapa kasus di kabupaten Deiyai yang tidak diselesaikan dengan baik dan masyarakat menginginkan pemimpin yang benar-benar mau melihat rakyatnya.
“Mungkin saat ini Tuhan tidak kehendaki ia maju. Namun lima tahun ke depan ia akan tetap maju sebagai calon bupati Deiyai,” ucap Adi. (*)