Fraksi FBTI gelar coffee morning jemput aspirasi

papua
Ketua FBTI DPRD Kabupaten Jayapura, Wagus Hidayat saat wawancara bersama awak media. Jubi / Engel Wally

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Sentani, Jubi – Fraksi Bhinneka Tunggal Ika,(BTI) DPRD Kabupaten Jayapura menggelar kegiatan Coffee Morning bersama Himpunan Keluarga Jawa Madura (HKJM) pada Jumat (25/2/2022) kemarin.

Dalam gelaran coffee morning tersebut FBTI mendapat banyak masukan dan saran serta kritikan dari HKJM,  terkait proses pembangunan daerah serta dampak banjir sejak 2019 hingga saat ini yang belum ditangani secara baik.

Read More

Ketua FBTI DPRD Kabupaten Jayapura, Wagus Hidayat mengatakan, coffee morning yang rutin dilaksanakan pihaknya ini sebagai wadah  menyerap berbagai hal yang sedang terjadi di tengah masyarakat.  “Banyak curhatan dari masyarakat soal pembangunan yang dirasakan selama ini, ada juga soal banjir dan penataan tata ruang kota yang belum maksimal, dan banyak lagi yang masyarakat menyampaikan dalam coffee morning kemarin, ” ujar Dayat ( sapaan akrabnya) saat di temui di Sentani. Sabtu (26/2/2022).

katanya lagi, aspirasi masyarakat  itu  akan dilanjutkan kepada  Bupati Jayapura,  sebagai bahan masukan dalam pengambilan kebijakan semua proses pembangunan yang dilaksanakan.

Lebih lanjut Dayat menuturkan, pihaknya bisa mendengar keluhan, aspirasi dan masukan dari warga, selain melalui jadwal atau agenda rutin seperti kunjungan kerja atau Reses.

“Kami mengapresiasi kehadiran HKJM yang sudah banyak menyampaikan keluhan-keluhan mereka sebagai warga kabupaten jayapura yang juga sebabai penerima manfaat atas pembangunan, ” katanya.

Sementara itu, Ketua HKJSM Kabupaten Jayapura H. Supardi mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi acara temu ramah atau coffee morning yang digelar FBTI DPRD Kabupaten Jayapura.

Menurutnya, hal positif seperti ini jika seluruh fraksi dewan di DPRD Kabupaten Jayapura melakukan hal yang sama, maka seluruh aspirasi masyarakat di daerah ini akan terserap dan ditindak lanjutkan oleh pengambil kebijakan. Pada intinya Pemerintah tidak perlu banyak bekerja, cukup Ormas Paguyuban diundang atau dilibatkan dan aspirasi-aspirasi yang disampaikan itu ditampung oleh pemerintah, maka semuanya akan efektif.

“Akan tetapi, kenyataannya banyak hal yang dilakukan oleh pemerintah tidak selaras dengan apa yang diinginkan oleh masyarakat. Sehingga selama ini kegiatan-kegiatan pemerintah itu tidak efektif, apalagi hal-hal pembangunan terkesan kurang efektif dan tidak pro kepada masyarakat,” ujarnya.(*)

Editor: Syam Terrajana

Related posts

Leave a Reply